Lokasi Pengunjung Blog

Showing posts with label alat tiup lain. Show all posts
Showing posts with label alat tiup lain. Show all posts

Monday, March 23, 2009

Bassoon & Jempol


Ini gambar bassoon bagian belakang. Terlihat ada begitu banyak tombol pengatur nada. Dan untuk mengoperasikan tombol2 nada di bagian belakang bassoon itu, jempol tangan kitalah yang berperan dan menjadi super sibuk.

Keadaan ini sangat berbeda dengan kalau kita memainkan saxophone. Pada permainan saxophone, jempol tangan kita boleh dibilang kagak punya kerjaan alias nganggur, kecuali jempol tangan kiri untuk mijit tombol nada oktaf.

Gitu deh...

Bassoon..., baheula


Bassoon, merupakan alat musik tiup jaman baheula yang masih berorientasi pada lubang pengatur nada yang sekedarnya. Sekedar ada lubang yang pas dengan ujung jari.

Ratusan tahun kemudian, barulah saxophone, yang tak lagi berkutat di lubang kecil pas jari itu, ditemukan. Horeee...

Saturday, March 14, 2009

Crazy Sax..., very crazy, very very rare


Tak ada sebutan lain bagi saxophone yang terbuat dari kayu seperti dalam foto ini, selain..., crazy saxophone. Ya, bahwa seseorang atau sekelompok orang telah bersusah payah membuatnya, itu adalah sesuatu yang, terus terang, "gila2 an".

Tapi bagaimanapun, saxophone kayu alias saxwood buatan Indonesia ini kini menjadi satu2nya wooden sax di dunia dan salah satu produknya menjadi koleksi pribadi di rumah tiup. Ee.., namanya saja "woodwind", jadi musti ada dong saxophone yang dibikin dari wood.

Bagi yang ingin melihat dan mencobanya, mampir aja deh ke rumah. Gitu?

Saturday, January 10, 2009

Saxhorn..., tear drop

Ini Saxhorn atau knalpot?


Saxhorn yang ini mempunyai model corong bukan menghadap ke arah depan ataupun arah ke atas, melainkan ke... belakang! (Persis posisi knalpot sepeda motor). Mengapa begitu? Tujuannya agar kelompok pasukan yang berbaris di belakang marching band itu (saxhorn dipakai untuk marching band militer) dapat mendengar dengan lebih jelas...

Saxhorn..., Sax Horny


Kita tak heran kalau Adolphe Sax membuat saxophone itu dalam aneka ukuran, ada sopran, alto, tenor, bariton, bas dsb. Mengapa? Karena hobinya memang gitu, sebelumnya dia juga telah merancang dan berhasil membuat alat musik tiup "horn" yang bermodel serupa tapi dalam ukuran yang berbeda-beda. Horn hasil rancangannya itu kemudian dinamakan "Saxhorn".

Thursday, January 8, 2009

Horn, horny....


Ternyata, ya ternyata dari gambar2nya yang bisa kita lihat, cornet mempunyai bentuk yang sangat beragam. Wah, jadi nafsu pengin ngoleksi cornet juga nih. Piye Jal?

Ini Cornet, bukan Trumpet...


Kata Cor atau Cornu dalam bahasa latin berarti horn atau tanduk kerbau. Bugle atau buculus dalam bahasa latin artinya kerbau muda alias gudel dalam bahasa Jawa.

Sosok cornet, demikian kita biasa menyebutnya, meskipun modelnya nyaris sama dengan trumpet, namun terlihat lebih gemuk dan lebih mengerucut. Suaranya terdengar lebih dalam dan lembut. Bugle atau cornet sudah dikenal sejak jaman purba, dipakai sebagai alat komunikasi jarak jauh. Di abad pertengahan, bugle yang terbuat dari metal mulai dipakai di kemiliteran, sebagai aba-aba apel pagi siang dan malam. Pada tahun 1810 Joseph Holliday dari Irlandia menerapkan sistem piston pada bugle cornet. Orang bilang, si bogel, bukan bugil, lebih mudah dimainkan dibanding trumpet. Gitu...

Saturday, December 6, 2008

Trombone...


TROMBONE...

Alat tiup yang satu ini bukan berpiston tapi berslide. Tarik dan ulur, seperti itulah cara mengatur nada pada trombone slide. Dengan slide ini trombone dapat menghasilkan nada-nada lengkap. (Kata lain dari trombone adalah trumpet besar, merupakan perkembangan dari trumpet slide atau trumpet dengan model tabung telescopic yang bisa diulur-ulur itu).

Di masa lalu tombone disebut sackbut dari bahasa Perancis saquer yang berarti tarik atau cabut dan bouter yang berarti ulur. Sistem slide memungkinkan trombone untuk dimainkan secara glissando yaitu menggelincirkan suara tanpa terputus alias bisa meraung-raung. Trombone slide ini merupakan satu-satunya alat musik tiup yang sejak dari awal terciptanya, sejak abad 15 dulu sudah mampu menghasilkan nada lengkap, mampu meniti keseluruhan nada, do di re ri mi fa fi dst. Mengapa begitu? Itu lantaran tabungnya yang bisa dipanjang-pendekkan itu. Makin pendek tabung, suara makin tinggi dan sebaliknya, makin panjang tabung, dengan mengulurnya, suara akan semakin rendah.

Wednesday, November 26, 2008

Perlu ditekuk supaya...


Alat musik tiup ini perlu diplintir en ditekuk supaya jari2 tangan bisa meraih lubang2 pengatur nadanya....

Sunday, October 12, 2008

Saxophone "kayu"...



Dalam sejarahnya, tidak pernah saxophone itu dibuat dari kayu, oleh karena banyak pertimbangan di antaranya: kekuatannya, keawetannya, keluwesan dibentuknya dsb. Uniknya, ada sekelompok putra Indonesia yang mencoba "membuat sejarah" yaitu dengan memproduksi saxophone dari..., kayu! Mereka menamakannya "saxwood", berdomisili di kota gudeg Jogyakarta.

Pengin mencoba saxophone kayu? Silahkan datang ke Tina saxophone gallery di kawasan Pasarrebo, Jakarta Timur. (Telp. 8411717).

Piye jal?

Saxophone "sisir"...


Piranti sumber bunyi alat musik tiup ada beragam. Ada yang berupa lubang tiup, berupa corong kecil, berupa mouthpiece dengan reed, atau reed dengan reed, bahkan ada yang berupa..., sisir dengan tas kresek! Berikut ini liputannya tentang alat musik tiup "sisir" itu yang ditulis oleh Sdr. Gede Mahendra.


Judul: Saksofon “Sisir”
Oleh: Gede Mahendra

Aku terhenyak… can’t say anything… not because there is something bad happen.. tapi kekaguman sama seseorang… aku bisa katakan dia.. Luar Biasa…

Saat ini pukul 10.17 malam aku lagi nonton Metro TV, Kick Andy… itu pun secara tidak sengaja.. aku melihat seorang seorang sedang memainkan music… mungkin emang keliatan biasa aja.. cuman saat kita tau alat music nya pake apa… mungkin kita ga akan percaya… modalnya cuman sisir 500 perak + plastik bekas doank… busyet dah… Tau ga… hasilnya itu bener2 kayak saksofonnya KENNY G… aku serius nie… Gila bener…

Unbelievable banget creativity of Human… emang batas kemampuan manusia itu ga jelas… tergantung gimana kita memanfaatkannya…

Dengan bermodalkan sisir dan kantong plastik, Frans Rumbinu mampu menirukan alunan saksofon bak Kenny G. Keahlian unik ini membawa Frans manggung di Belanda.

Bermain musik kadang tak harus menggunakan instrumen baku seperti gitar atau piano. Sejumlah barang di sekitar pun bisa menghasilkan alunan musik menarik. Dan Frans Rumbino memilih berkesenian dengan meniupkan sisir yang dimasukkan dalam kantong plastik. Bunyi yang dihasilkan mirip saksofon yang mendayu-dayu dan trombone yang bersuara sedikit lebih berat namun riang.

Tak heran, lelaki kelahiran Pulau Wundi di Kabupaten Biak, Papua, ini mampu menirukan alunan musik saksofon bak musisi dunia, Kenny G. “Alunan itu saya temukan dengan cara tak sengaja,” kata Frans dalam dialog bersama Bayu Sutiyono di Studio Liputan 6 SCTV, Jakarta, Ahad (27/7) pagi.

Awalnya, pria berusia 31 tahun itu menemukan “alat musik” unik itu saat menonton pertandingan sepak bola dalam Pekan Olahraga Daerah Papua di Jayapura. Saat itu, sebagian besar penonton melakukan berbagai cara untuk mendukung kesebelasan kesayangan mereka. Ada yang hanya berteriak maupun memainkan alat-alat musik. Namun, karena kala itu hanya ada sisir dan kantong plastik, Frans memanfaatkan kedua benda tersebut untuk mengeluarkan bunyi untuk menyemangati kesebelasan kesayangannya. Tak disangka, dari situlah ia mulai menyukai dan mendalaminya hingga dapat memainkannya dengan fasih.

Kendati begitu, Frans mengaku, bakat alam ini diperolehnya sebagai orang pantai. Sejak kecil, sembari mencari ikan ia biasa memainkan bunyi-bunyian ini dengan selembar daun atau kulit kerang. Namun, menginjak remaja dan menjadi penyanyi gereja, ia baru mencoba memainkan sisir dan plastik yang berfungsi menggantikan alat tiup saksofon. Sedangkan bunyi yang keluar dari kedua alat tersebut berasal dari paduan antara napas perut yang sudah terlatih dibantu dengan plastik.

Sejauh ini, Frans mengaku, bakat alamnya itu telah membawa rezeki tersendiri. Bermodalkan keahlian memainkan alat musik itu, kini Frans mampu menghidupi istri serta kedua anaknya di Jakarta. Bahkan, ia pun sempat manggung di sejumlah kota di Belanda. Tak hanya itu, sebuah surat kabar harian setempat sempat memuat kegiatannya selama pentas di sana. Itulah sebabnya, ia terus berusaha untuk mendalami keahliannya.

Agar lebih oke, pria berkulit gelap itu kini mengikuti kursus saksofon. Seperti yang lainnya, musisi yang juga mampu bernyanyi dengan baik ini berharap dapat masuk dapur rekaman. Namun, keinginan itu belum terwujud sekarang. “Saat ini, baru dilirik. Tapi, belum tanda tangan kontrak,” kata mantan petinju dan pesepak bola itu, tertawa.


(Catatan dari Anton: Dalam suatu acara ulang tahun gereja di Cijantung beberapa tahun yll, saya pernah bermain bersama beliau, sosok yang unik ini. Saya memainkan Tenor dan beliau bermain..., sisir. Walah....
Permainan "sisir" nya pancen luar biasa, bahkan Kenny G silahkan bengong. Dan yang terang, beliau tidak perlu repot2 mikirin gonta-ganti kunci nada. He he....
Beliau bukan satu2 nya, di India ada juga pemain "saxophone sisir" yang serupa).

Anton Pri

Saturday, September 27, 2008

Oboe



Hitamnya alat musik tiup oboe ini bukan lantaran dicat warna hitam, tapi karena memang dibuat dari bahan kayu hitam Afrika (Grenadilla);

Piranti tiupnya berupa dua membran (double reed), persis seperti piranti tiup pada Bassoon. Bentuk tabungnya tidak lurus tetapi mengerucut, sama dengan model tabung saxophone. Dan sesunggguhnya, manakala oboe ini dipasangi mouthpiece model punya clarinet (single reed), jadilah dia..., saxophone!
Piye jal?

Flutist