Lokasi Pengunjung Blog

Showing posts with label serba serbi. Show all posts
Showing posts with label serba serbi. Show all posts

Sunday, August 2, 2009

UJIAN, NGEMUT MOUTHPIECE

Ini cerita tentang pengalaman mbak Marintje saat ujian pelajaran saxophone. Kisahnya nih:

Kelar main, pengujinya nanya: "Kalau kamu punya murid saxophone, gimana kamu ngajarin mereka membentuk embouchure?"

Gue terangin sesuai teori: "Bibir bawah jadi landasan, gigi depan berfungsi memegang mouthpiece, bibir menutup. Posisi mouthpiece yang masuk mulut hanya seperempat bagian saja. Begitu, Sir!"

Trus kata pengujinya: "Teorinya bener, tapi tadi kamu mainnya ngga kayak gitu. Itu mouthpiece-nya hampir semua masuk ke mulut!!?" *gubraks*

Gitu deh…

Wednesday, July 1, 2009

ANTARA MUSIK DAN DEMOKRASI

Sejak berita meninggalnya Michael Jackson, emosi dunia seperti tertumpah, seperti ketika Putri Diana meninggal pada tahun 1997.

Itulah kalimat pembuka ulasan di “Tajuk Rencana” Koran Kompas edisi beberapa waktu lalu. Pada intinya tajuk itu ingin mengatakan bahwa musik merupakan bahasa universal. Ia tidak membeda bedakan. Ia tidak menciptakan kelas dan tidak muncul dari kelas tertentu hanya untuk kelas tertentu pula. Ia tidak hitam dan tidak putih, tetapi sekaligus bisa hitam dan bisa putih yang bisa diterima oleh hitam dan sekaligus putih.

Jelaslah bagi kita, bahwa fungsi musik adalah sebagai hiburan, sarana edukasi, sensitivitas, atau pengembangan nilai2 luhur dan juga rohani. Dalam bahasa politik, sebenarnya itulah demokrasi, gitu loh…

Saturday, June 13, 2009

Saxophone & Logo


Logo bergambar maupun bertuliskan "saxophone" dapat kita temukan di Google image seperti gambar ini misalnya.

Teman n temin mau bikin gambar logo saxophone sendiri? Silahkan. Kirim saja lewat email, untuk bisa diunggah di sini dan kita nikmati bersama.

Piye Jal?

Wednesday, June 3, 2009

ORAL PLEASURE...,


Kegiatan mulut yang ngempit, ngemut dan nyebul, itulah yang menyenangkan bagi pemain saxophone. Jadi bukan hanya mouthpiece saja yang suka dikempit, diemut dan dihembus, tapi juga batang2 rokok itu.

Dan aktifitas merokok tidak akan mempengaruhi pernafasan seorang pemain saxophone. Mengapa? Soalnya pernafasan yang digunakan untuk meniup saxophone bukanlah nafas paru2 melainkan nafas perut.

Dan pemain saxophone itu punya cara merokok sehat lho, yakni rokok tidak dihisap melainkan...,disebul! Lho?

Gitu deh...

Tuesday, May 26, 2009

SI PEDRO..., Penggemar Suara Saxophone


Ini muka jelek si Pedro Gukguk. Tapi biar jelek gitu, si Pedro ini gemar suara saxophone lho. Kemarin saja ketika Ayu niup baby Sax, si Pedro ikutan menyanyi, auw.., auw auw.., guk guk guk. Dro, Pedro...

Friday, May 22, 2009

Istri Sensasional


Istri sensasional, adakah itu? Oo…, itu ada! Sosok istri sensasional itu bisa digambarkan, dia tidak mempesona dan juga tidak menggoda tapi mampu menunjukkan kekuatannya, mampu berperan sebagai istri yang mendukung suami dalam mencapai kesuksesan.

Kalau dalam permainan catur, istri itu boleh diibaratkan sebagai ratu yang memiliki kekuatan hebat dan besar untuk melindungi raja serta memperjuangkan kemenangan bersama. Apabila gagal, tamatlah riwayat sang raja alias skak mat dan kalah deh…

Saya sendiri punya pengalaman yang sangat berkesan di hati, menyangkut sosok istri sensasional ini. Itu saya alami saat dulu saya diajak oleh ayah bersama teman2nya bertandang ke rumah Pak Lik. Pak Lik ini adalah seorang yang berkecukupan, berpendidikan, pokoknya yang sukses Tidak hanya itu, bulik, istrinya juga merupakan tokoh terpandang di masyarakat sebagai wanita ningrat merangkap pengusaha yang ahli ini dan itu. Orang biasa akan mudah keder alias minder ketika harus berhadapan dengan keluarga nan top markotop ini….

Namun rasa minder dan keder itu ternyata salah. Apa yang semula diduga bahwa mereka pastilah sombong dsb, dst, dll, ternyata tidak benar. Malah sebaliknya, keluarga pak Lik, terutama istrinya sangat ramah dan telah berperan sebagai nyonya rumah yang baik, yang melayani tamunya dengan tulus tanpa memandang latar belakang si tamu.

Ya,dilayaninya sendiri kita para tamu tanpa mengandalkan bantuan si Inem pembantunya. Nasi goreng bakal sarapan digorengnya sendiri. Dihidangkannya di meja, dipersilahkannya tamu menyantap, dituangkannya air minum ke dalam gelas. Duh, kita2 sebagai tamu serasa dimanjakan deh…

Nah, pengalaman “wong ndeso” yang dilayani oleh “ndoro Putri”, atau ndoro Putri yang telah melayani wong ndeso ini membawa kesadaran bahwa melayani, memberikan penghargaan dan penghormatan kepada setiap orang tanpa pandang bulu, merupakan salah satu langkah untuk kita menuju …., sukses!

Dari pengalaman diatas percaya atau tidak, sikap melayani yang ditunjukan oleh bu Lik tersebut menambah kharisma pak Lik. Mereka memang sudah pantas dan selayaknya untuk…, sukses, untuk disayangi dan dicintai oleh orang banyak karena mereka sendiri memperlakukan sesame dengan segenap cinta.

Jadi kata pepatah: "Dibelakang kesuksesan suami tentu ada seorang istri yang bijaksana, jujur dan baik budi.”, emang benar adanya.

Dalam kaitannya dengan kita yang sedang belajar saxophone, dukungan dari pasangan, entah itu masih kekasih atau sudah jadi isteri atau suami, sangatlah penting. Tanpa adanya pengertian dari pasangan, pasti kita sulit lah yauw, Bayangkan, kita baru nyebul saxophone dikit aja, toet toet teeet, ee…, udah diomelin.

Yang ideal adalah ketika kita sedang bermain saxophone, si dia menemani…., nglendot di bahu kita sambil bisik2: “Ihhh, pinter deh kamu. Punya siapa sih kamu…”

Gitu deh…

Wednesday, May 20, 2009

SAXOPHONE ENAK..., Mau Nyoba?

IKLAN LAWAS..., Main Saxophone Mengasah Otak


Iklan lawas, iklan jadul yang satu ini bilang bahwa Saxophone is The Best Instruments That Money And Brains Can Build.

Terlihat jelas bahwa setelah saxophone diperkenalkan ke masyarakat sebagai alat musik yang Easy to Play, gampang dimainkan, kemudian digambarkan juga bahwa saxophone itu alat musik yang baik, bikin kita pintar dan bahkan bisa menghasilkan uang. Intinya, silahkan lho belajar saxophone..., kagak rugi kok. Jangan ragu, segera saja belajar saxophone dan mulailah berlagu...

Gitu deh...

IKLAN LAWAS..., (Calon) Menantu Idaman.


Ini iklan lawas dengan tulisannya yang terlalu kecil, tak terbaca. Jadi kita ngarang saja ya...

Ceritanya nih, si Tono lagi naksir sama si Tini, anaknya tante Suzy Quatro. Ibu dan anak itu hobi musik, tante Suzy main piano, Tini menyanyi. Tadinya kalau pas mereka berdua lagi hepi2 bermusik, Tono cuma bengang bengong saja, jadi penonton doang. Abis Tono kagak bisa apa2 sih, nyanyi aja fales. Tiap kali begitu, lama2 Tono merasa kagak enak ati. Diam2 dia menabung dan..., beli saxophone deh. Dan tak sampai sebulan belajar saxophone, Tono sudah bisa memainkan satu dua lagu. Setelah dua tiga bulan berlatih, sekarang Tono sudah bisa bermain bersama sama Tante Suzy dan Tini.

Tentu saja Tini kini makin lengket, bangga punya pacar keren dan pintar main saxophone. Tante Suzy juga ikut senang, tidak lagi cuek bebek sama si Tono. Kehadiran Tono sekarang malah selalu ditunggu tunggu, untuk ikut menyemarakkan acara bermusik ria.

Di gambar itu terlihat tante Suzy sambil bermain piano, memperhatikan Tono dan membatin:" Ini dia calon menantu idaman."

Gitu deh, he he he....

IKLAN LAWAS..., Mesra Ni Yeee


Kalau sudah asyik main saxophone dan menyanyi begini, mana sempet saling cemberut, mrengut en ngomel. Kagak sempet lah yauw...

Gitu deh...

IKLAN LAWAS..., Yang Penting Niat Bro...


Iklan lawas, iklan kuno atau iklan jadul ini menggambarkan bahwa belajar saxophone sungguh mudah, tak perlu bakat gede, tapi yang penting adalah niat yang besar untuk mau belajar.

Gitu deh...

Tuesday, May 19, 2009

IKLAN LAWAS..., Saxophone, Easy to Play


Upaya awal mengenalkan dan memasyarakatkan saxophone di Amerika dilakukan oleh para pabrik pembuatnya, antara lain perusahaan CG.CONN LTD serta BUESCHER, melalui aneka cara. Di antaranya lewat iklan, lewat penerbitan buku2 pelajaran saxophone, mendorong minat sebagian masyarakat untuk menjadi guru saxophone dsb.

Semua itu terekam di dalam kumpulan iklan lawas alias iklan kuno, iklan jadul, yang terbit di Amerika sekian puluh tahun lalu, sekitar tahun 1928.

BUESCHER Saxophone, memiliki semboyan "Easy to Play, Easy to Pay". Hanya perlu waktu One Hour Each Evening, dan Anda akan bisa memainkannya. Digambarkan betapa mudahnya belajar saxophone. Di iklan lainnya dikatakan, Be The Saxophone Teacher Of Your Town, maka penghasilan Anda akan bertambah...

Hasilnya, seperti terbukti kemudian, saxophone menjadi salah satu alat musik yang sangat populer di Amerika.

Bagaimana dengan di Indonesia? Piye Jal?

Thursday, May 7, 2009

Karet gelang …, juru selamat, pengusir setan

Begini lho, kita itu khan punya pikiran positip dan negatip dalam setiap tindakan. Misalnya ketika pikiran positip bilang:" Yuk kita mulai kerja", si pikiran negatip ngomong: "Ah, ntar aja. Lagi enak kongkow2 nih.."

Kedua pikiran itu, positip dan negatip sama kekuatannya. Jadi kadang si positip menang, kadang si negatip yang menang. Lha kalau kekuatan mereka seimbang, bagaimana kiatnya agar pikiran positip bisa selalu menang?

Nah, di sinilah karet gelang berperan. Caranya, setiap kali si setan atau pikiran negatip melintas di benak, jepretkan karet gelang merah yang ada di pergelangan tangan kiri kita. Lakukan begitu, setan lewat..., jepret pergelangan tangan kita. Setan lewat lagi..., jepret lagi, begitu seterusnya. Lama2 bawah sadar kita akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dihindari, karena kalau tidak, tangan kita bakal kejepret dan…, sakit lah yauw.

Silahkan dicoba. Awalnya pasti deh akan banyak garis merah di tangan gara2 kena jepret melulu, saking banyaknya setan lewat, saking banyaknya pikiran negatip di benak. Dan pikiran negatip itu misalnya: malas, menunda nunda, malu malu, curiga, ragu ragu, sombong, minder, cemburu, takut, iri, dendam, cuek, pesimis, marah, berprasangka, meremehkan dan masih banyak lagi…

Jurus mengusir setan dengan jepretan karet gelang ini cukup jitu lho. Setan malas dsb..., ngacir!

Tidak hanya itu, karet gelang bisa juga jadi juru selamat. Saya punya pengalaman yaitu saat saxophone yang sedang saya mainkan tiba2 mengalami trouble, putus pernya. Untung saja ada karet gelang. Jadilah si karet gelang itu untuk sementara berperan sebagai pengikat sekaligus menggantikan fungsi per yang putus. Ya, berkat jasa si karet gelang, saxophone bisa ngeper lagi dan permainan bisa terus berlanjut. Bayangkan kalau tidak, wah..., berabe.

Gitu deh…

Saturday, April 4, 2009

Bas Betot paling repot


Saya biasa bermain saxophone bersama piano serta bas betot atau contra bass. Di antara ketiga instrumen musik itu, saxophone yang paling ringkas. Membawanya mudah, tinggal "dicopot lehernya", dikemas, masuk tas dan ditenteng deh...

Beda dengan contra bass atau bas betot, yang selain gendut juga panjang dan kaku seperti dalam gambar itu. Ya, nggotong bas betot itu repot. Kadang mobil taxi pun enggan mengangkutnya...

Saturday, March 28, 2009

Video..., crazy

Berkat teman2 juga akhirnya kita punya kolom untuk video, tidak hanya satu kolom, bahkan ada dua. Yang satu untuk tayangan video favorit, semisal permainan saxophone Stan Getz, yang lain kolom untuk penayangan "aksi" kita2 nanti.

Edisi pertama ini, video favorit kita isi dengan suara alunan merdu tenor saxophone yang dimainkan oleh tenoris Stan Getz. Saya suka dengan tiupan tenornya yang terdengar gandem marem itu. Sedangkan sosok yang lagi "berlagu" melantunkan lagu Crazy (biasanya lagu ini dinyanyikan oleh Julio Iglesias), adalah teman kita, mas Sugeng. Di sela2 kesibukannya sebagai dokter ahli anestesi, beliau menyempatkan diri "ngesax". Rupanya beliau tidak puas hanya dengan membius para pasiennya. Beliau ingin juga membius kita2 dengan permainan saxophone altonya. Wis jan...

Secara berkala, tayangan video itu nantinya akan selalu berganti. Bagaimana kalau kita ganti lagu2 nya seminggu sekali. Dan khusus untuk urusan video ini, kita akan dibantu oleh mas Yudhawar. Piye Jal?

Small, Medium, Large...


Ukuran clarinet ini, dan juga alat musik tiup lainnya seperti saxophone dsb., ada bermacam macam. Ada ukuran S,M,L,XL,double X bahkan triple X (kayak ukuran baju aja).

Gitu deh, ee..., gitu loh.

Friday, March 27, 2009

Pelecehan Saxophone..


Main saxophone tidak serius begini, mouthpiece bukannya ditiup tapi malah cuma diemut dan diklamut begini, boleh dong kita kategorikan sebagai..., pelecehan SAXophone. Ya nggak, ya nggak...

Piye Jal?

Thursday, March 26, 2009

VW Kodok


Kenapa ya, mobil VW macam ini disebut VW Kodok. Emang kayak kodok? Kalau suara saxophone kayak kodok..., itu sih memang bener. Terutama kalau kita lagi pertama kali belajar niup. Ngak ngek ngok..., begitulah bunyinya.

Range of the flute


Ini adalah gambaran flute "dewa" alias gedhe dhawa (besar dan panjang). Meskipun ukuran flute ini "mantab", hingga tuts2 piano itu dilampauinya, tapi bukan berarti dia bisa melayani wilayah nada sebanyak tuts piano itu.

Paling pol satu jenis flute cuma mampu bersuara sebanyak atau setinggi 3 oktaf. Maka dari itu flute dan juga alat2 musik tiup lain seperti clarinet, oboe, bassoon, saxophone, trumpet dll. dibuat dalam aneka ukuran, dari ukuran pendek kecil hingga ukuran besar sebesar besarnya. Yang besar dipakai untuk melayani wilayah (range) nada2 rendah, dan sebaliknya, yang kecil untuk wilayah nada2 tinggi.

Gitu deh...

Wednesday, March 25, 2009

Oboe dan English Horn


Oboe dan oboe yang lebih gede (biasa disebut English Horn) di gambar sebelah kanan ini juga mengadopsi sistim Boehm. Dengan begitu bodi english horn tak perlu lagi melengkung seperti modelnya di masa lalu.

Gitu deh...