Lokasi Pengunjung Blog

Friday, May 29, 2009

Wednesday, May 27, 2009

Tuesday, May 26, 2009

SI PEDRO..., Penggemar Suara Saxophone


Ini muka jelek si Pedro Gukguk. Tapi biar jelek gitu, si Pedro ini gemar suara saxophone lho. Kemarin saja ketika Ayu niup baby Sax, si Pedro ikutan menyanyi, auw.., auw auw.., guk guk guk. Dro, Pedro...

Monday, May 25, 2009

AYU, THE GIRL FROM IPANEMA


Ini foto Ayu, adik kita yang lagi getol latihan saxophone. Selesai dipotret, Ayu bilang:"Ntar dikasih judul The Girl from Ipanema ya oom."
"Lho, emang Ayu dari Ipanema? Ipanemanya di sebelah mana Ayu?"
"Itu lho Oom, di deket Cikeas."
"Oalah..., itu sih namanya Cibubur, Ayu!"

He he...

Friday, May 22, 2009

Istri Sensasional


Istri sensasional, adakah itu? Oo…, itu ada! Sosok istri sensasional itu bisa digambarkan, dia tidak mempesona dan juga tidak menggoda tapi mampu menunjukkan kekuatannya, mampu berperan sebagai istri yang mendukung suami dalam mencapai kesuksesan.

Kalau dalam permainan catur, istri itu boleh diibaratkan sebagai ratu yang memiliki kekuatan hebat dan besar untuk melindungi raja serta memperjuangkan kemenangan bersama. Apabila gagal, tamatlah riwayat sang raja alias skak mat dan kalah deh…

Saya sendiri punya pengalaman yang sangat berkesan di hati, menyangkut sosok istri sensasional ini. Itu saya alami saat dulu saya diajak oleh ayah bersama teman2nya bertandang ke rumah Pak Lik. Pak Lik ini adalah seorang yang berkecukupan, berpendidikan, pokoknya yang sukses Tidak hanya itu, bulik, istrinya juga merupakan tokoh terpandang di masyarakat sebagai wanita ningrat merangkap pengusaha yang ahli ini dan itu. Orang biasa akan mudah keder alias minder ketika harus berhadapan dengan keluarga nan top markotop ini….

Namun rasa minder dan keder itu ternyata salah. Apa yang semula diduga bahwa mereka pastilah sombong dsb, dst, dll, ternyata tidak benar. Malah sebaliknya, keluarga pak Lik, terutama istrinya sangat ramah dan telah berperan sebagai nyonya rumah yang baik, yang melayani tamunya dengan tulus tanpa memandang latar belakang si tamu.

Ya,dilayaninya sendiri kita para tamu tanpa mengandalkan bantuan si Inem pembantunya. Nasi goreng bakal sarapan digorengnya sendiri. Dihidangkannya di meja, dipersilahkannya tamu menyantap, dituangkannya air minum ke dalam gelas. Duh, kita2 sebagai tamu serasa dimanjakan deh…

Nah, pengalaman “wong ndeso” yang dilayani oleh “ndoro Putri”, atau ndoro Putri yang telah melayani wong ndeso ini membawa kesadaran bahwa melayani, memberikan penghargaan dan penghormatan kepada setiap orang tanpa pandang bulu, merupakan salah satu langkah untuk kita menuju …., sukses!

Dari pengalaman diatas percaya atau tidak, sikap melayani yang ditunjukan oleh bu Lik tersebut menambah kharisma pak Lik. Mereka memang sudah pantas dan selayaknya untuk…, sukses, untuk disayangi dan dicintai oleh orang banyak karena mereka sendiri memperlakukan sesame dengan segenap cinta.

Jadi kata pepatah: "Dibelakang kesuksesan suami tentu ada seorang istri yang bijaksana, jujur dan baik budi.”, emang benar adanya.

Dalam kaitannya dengan kita yang sedang belajar saxophone, dukungan dari pasangan, entah itu masih kekasih atau sudah jadi isteri atau suami, sangatlah penting. Tanpa adanya pengertian dari pasangan, pasti kita sulit lah yauw, Bayangkan, kita baru nyebul saxophone dikit aja, toet toet teeet, ee…, udah diomelin.

Yang ideal adalah ketika kita sedang bermain saxophone, si dia menemani…., nglendot di bahu kita sambil bisik2: “Ihhh, pinter deh kamu. Punya siapa sih kamu…”

Gitu deh…

Wednesday, May 20, 2009

SAXOPHONE ENAK..., Mau Nyoba?

IKLAN LAWAS..., Main Saxophone Mengasah Otak


Iklan lawas, iklan jadul yang satu ini bilang bahwa Saxophone is The Best Instruments That Money And Brains Can Build.

Terlihat jelas bahwa setelah saxophone diperkenalkan ke masyarakat sebagai alat musik yang Easy to Play, gampang dimainkan, kemudian digambarkan juga bahwa saxophone itu alat musik yang baik, bikin kita pintar dan bahkan bisa menghasilkan uang. Intinya, silahkan lho belajar saxophone..., kagak rugi kok. Jangan ragu, segera saja belajar saxophone dan mulailah berlagu...

Gitu deh...

IKLAN LAWAS..., (Calon) Menantu Idaman.


Ini iklan lawas dengan tulisannya yang terlalu kecil, tak terbaca. Jadi kita ngarang saja ya...

Ceritanya nih, si Tono lagi naksir sama si Tini, anaknya tante Suzy Quatro. Ibu dan anak itu hobi musik, tante Suzy main piano, Tini menyanyi. Tadinya kalau pas mereka berdua lagi hepi2 bermusik, Tono cuma bengang bengong saja, jadi penonton doang. Abis Tono kagak bisa apa2 sih, nyanyi aja fales. Tiap kali begitu, lama2 Tono merasa kagak enak ati. Diam2 dia menabung dan..., beli saxophone deh. Dan tak sampai sebulan belajar saxophone, Tono sudah bisa memainkan satu dua lagu. Setelah dua tiga bulan berlatih, sekarang Tono sudah bisa bermain bersama sama Tante Suzy dan Tini.

Tentu saja Tini kini makin lengket, bangga punya pacar keren dan pintar main saxophone. Tante Suzy juga ikut senang, tidak lagi cuek bebek sama si Tono. Kehadiran Tono sekarang malah selalu ditunggu tunggu, untuk ikut menyemarakkan acara bermusik ria.

Di gambar itu terlihat tante Suzy sambil bermain piano, memperhatikan Tono dan membatin:" Ini dia calon menantu idaman."

Gitu deh, he he he....

IKLAN LAWAS..., Mesra Ni Yeee


Kalau sudah asyik main saxophone dan menyanyi begini, mana sempet saling cemberut, mrengut en ngomel. Kagak sempet lah yauw...

Gitu deh...

IKLAN LAWAS..., Yang Penting Niat Bro...


Iklan lawas, iklan kuno atau iklan jadul ini menggambarkan bahwa belajar saxophone sungguh mudah, tak perlu bakat gede, tapi yang penting adalah niat yang besar untuk mau belajar.

Gitu deh...

Tuesday, May 19, 2009

IKLAN LAWAS..., Saxophone, Easy to Play


Upaya awal mengenalkan dan memasyarakatkan saxophone di Amerika dilakukan oleh para pabrik pembuatnya, antara lain perusahaan CG.CONN LTD serta BUESCHER, melalui aneka cara. Di antaranya lewat iklan, lewat penerbitan buku2 pelajaran saxophone, mendorong minat sebagian masyarakat untuk menjadi guru saxophone dsb.

Semua itu terekam di dalam kumpulan iklan lawas alias iklan kuno, iklan jadul, yang terbit di Amerika sekian puluh tahun lalu, sekitar tahun 1928.

BUESCHER Saxophone, memiliki semboyan "Easy to Play, Easy to Pay". Hanya perlu waktu One Hour Each Evening, dan Anda akan bisa memainkannya. Digambarkan betapa mudahnya belajar saxophone. Di iklan lainnya dikatakan, Be The Saxophone Teacher Of Your Town, maka penghasilan Anda akan bertambah...

Hasilnya, seperti terbukti kemudian, saxophone menjadi salah satu alat musik yang sangat populer di Amerika.

Bagaimana dengan di Indonesia? Piye Jal?

Sunday, May 17, 2009

INI NYEBUL KOK KAYAK NGEMOT YA...?


Gak tahu nih, ini gambar orang lagi nyebul atau lagi ngemot saxophone?

(Gambar dari: http://www.thestringfellowgallery.com/)

Saturday, May 16, 2009

SEPUTAR SUARA SAXOPHONE

Ada banyak istilah digunakan untuk menggambarkan bagaimana sebuah saxophone bersuara. Dalam bahasa asing kita mengenal kata2 seperti: bright, light, edgy, thin, clear, warm, focussed ataupun dark, heavy, cold, fat, unfocussed , dll.

Dalam bahasa Indonesia kerap kita mendengar istilah di seputar suara saxophone itu antara lain: ngebas, nyempreng, enteng, berat, sember, dalam, lebar, tajam, menyebar, bergema, kering, mendem, lirih, keras, mantap dll.

Uniknya, kita tidak pernah memperkarakan atau mempertanyakan bagaimana sih difinisi suara ngebas, atau sember, atau kering, mendem, tajam dan sebagainya itu. Ya, tanpa definisipun kita sudah bisa memahami kira2 apa maksudnya.

Lebih sederhananya lagi kita mengenal suara saxophone itu hanya sebagai enak dan tidak enak atau bagus dan tidak bagus saja. Lha bisanya suara saxophone jadi enak, itu sangat tergantung pada siapa dong peniupnya. Kualitas tiupan seorang "new comer" tentu berbeda dengan mutu tiupan seorang saxophonis berpengalaman. Di tangan, ee…, dimulut seorang "pemain lama", suara saxophone akan terdengar …., asyik2 aja.

Jadi bolehlah kita bilang bahwa enak tidaknya suara saxophone ditentukan oleh faktor: 80% si peniup, kemudian 15% kombinasi antara Mouthpiece dan Reed, baru kemudian sisanya sebesar 5% oleh alatnya atau saxophone nya itu.

Gitu deh…

Friday, May 15, 2009

MY BABY VALENTINE ..., baby saxophone



Inilah tampang si BABY VALENTINE. Tongkrongannya keren, moderen. Konstruksinya kuat dan dipakainya enaaakkk. Suaranya..., boleh diadu. Harganya murah..., boleh diadu juga. (Lho, kok ngadu?)

Selain baby sax ini ada pula jenis alto dan tenor. Warnanya bisa milih, gold, silver. (Khusus untuk alto ada warna kuning antik). Dan yang penting..., di sini saxophone2 itu boleh dicoba. Kalaupun belum bisa memainkan, jangan khawatir, akan diajari sampai bisa..., gratis!

Piye Jal?

MY LADY VALENTINE...., alto sax

Sax Valentine

Wednesday, May 13, 2009

VALENTINE SAXOPHONES..., bermutu, enak ditiup dan merdu.

Bisa dibilang kini saxophone sudah menemukan bentuk standarnya. Artinya modelnya moderen dan nyaris seragam antara merek yang satu dengan yang lainnya, tidak urusan saxophone itu bikinan Eropa, Amerika atau Asia. Model neck, body, bow, bell, tone hole, key, guard dll., sudah sama. Tidak hanya itu, mutunya juga bagus. Konstruksinya kokoh, materialnya kuat, finishingnya rapi dan dipakainya…, enaaak bro! Hal ini patut dipercaya. Mengapa? Mengingat di jaman tehnologi moderen seperti sekarang ini, apa sih yang tidak bisa dibikin bagus dan sempurna? ‘Tul nggak?

Penerapan tehnologi moderen dalam memproduksi saxophone itu, selain membawa kepada kesempurnaan hasil ternyata juga berefek terhadap effisiensi. Ongkos produksi dapat ditekan melalui unsur fixed cost maupun variable cost nya. Dan sebagai dampak positipnya, kita jugalah yang kemudian kebagian asyik serta enaknya. Sekarang kita bisa memiliki saxophone baru, bermutu, dengan harga yang “miring”. Ibarat kata, kini kita bisa punya saxophone yang bercita rasa “bintang lima”, pada harga kaki lima. Gitu loh…

Dan beberapa waktu lalu di Asia, China dan Taiwan, muncul produsen2 alat musik tiup. Mereka memproduksi alat musik tiup termasuk saxophone. Kemunculan mereka sungguh saya syukuri, karena sekarang saya bisa “mendapatkan/mendatangkan” saxophone yang baru, yang berkualitas, yang harganya murah, dan dalam jumlah yang tak terbatas. Kesemuanya itu mendukung dan memberi harapan besar bagi saya akan terwujudnya cita2 ingin memasyarakatkan saxophone di Indonesia, ingin mencetak tidak hanya seribu, tapi dua ribu, tiga ribu atau berpuluh ribu pemain dan penggemar saxophone.

Memasyarakatkan saxophone di Indonesia itu saya anggap penting. Mengapa? Karena bermusik itu baik, karena saxophone itu alat musik yang baik, dia sangat ekspresif, bisa lembut, bisa romantis, bisa menghibur, mungil tidak makan tempat, irit tidak makan listrik, dsb, dst, dll. Wis tho, pokoke…, top dah.

Dan sekarang sudah ada di sini, di Valentine Bursa Alat Musik Tiup, saxophone2 jenis Alto, Baby dsb. Kondisi baru, kualitas bagus. Untuk harga, silahkan telephone langsung Tante Tina di nomor Telp. 021 8411717, 08161439838, 02199136199, 02192708255 dan 085692330090

Apa mereknya? Mereknya…, VALENTINE. Apa artinya? Valentine artinya: Kekasih Hati. Jadi VALENTINE SAXOPHONE artinya: Saxophone Kekasih hati. My Valentine Sax, artinya saxophone kekasih hatiku…, Your Valentine Sax, bermakna saxophone kekasih hatimu.

Saxophone merek Valentine jenis baby, bolehlah kita sebut "BABY VALENTINE" dan yang jenis alto kita sebut "LADY VALENTINE". Yang jenis tenor, enaknya disebut apa ya?

Piye Jal?

Tuesday, May 12, 2009

VALENTINE..., Tina Valentine

Valentine..., ya nama itu sudah akrab ditelinga kita2. Dan nama Valentine plus embel2nya juga ada banyak seperti: Tina Valentine, Dave Valentine, Lady Valentine, My Valentine, Your Valentine, Funny Valentine, Valentine day, dsb.

Seperti tak mau ketinggalan, nama Valentine itu juga telah menjadi plang atau papan nama dari bursa alat musik tiup kita ini. Di kartu nama bisa dibaca tulisan: "VALENTINE, Bursa Alat Musik Tiup", dengan gambar saxophone mewakili huruf "V".

Lho, kenapa kok milih nama Valentine, bukan Dapur Sebul atau Slompret Sakti, atau yang lainnya? Alasannya sederhana, karena nama nyonya si empunya Rumah Tiup alias bursa alat musik tiup itu adalah: TINA VALENTINE atau akrab disebut TINA SAXOPHONE atau Tante Tina atau Tina, begitu saja.

Gitu deh...

Monday, May 11, 2009

Tante Black...


Tante Black..., ya itulah julukan yang tepat untuk tante kita yang lagi meniup saxophone warna gold ini. Hitam tantenya, hitam gaunnya.

Pengin tahu lagu yang sedang dilantunkan? Judul lagunya: My funny Valentine.

Keren ya...

Lengket...


Kalau kita pintar ngeSAX..., lengket dah si dia. (Emang permen karet?)...

Baritone Saxophone


Baritone Saxophone merupakan salah satu jenis saxophone bongsor alias berukuran gede. Saking besarnya, dan juga panjang, maka bagian lehernya perlu digelung, ditekuk membentuk gelungan. Tidak hanya leher yang ditekuk, tapi juga bagian bawah atau bagian bell dilipat mendongak ke atas. Jadinya ya kayak gambar itu deh…

Ukurannya memang besar dan suaranya ngebas, tapi tidak berarti baritone saxophone ini lebih sulit dimainkan daripada jenis saxophone lain yang berukuran lebih mini. Ya, memainkan baritone sax ini gampang saja, semudah kita memainkan saxophone tenor, alto maupun soprano.

Kalau postur kita tinggi besar, memainkan baritone saxophone ini cocok saja. Tapi kalau badan kita tergolong imut alias kecil atau “masih pertumbuhan”, ya kagak cocok lah yauw…

Dan kemarin saya baru saja mendapatkan baritone saxophone merek Yamaha. Kapan2 akan saya pamerkan di blog ini. Atau ada yang pengin nyoba? Silahkan datang ke rumah tiup. Gimana, gitu, ganti...

Thursday, May 7, 2009

Karet gelang …, juru selamat, pengusir setan

Begini lho, kita itu khan punya pikiran positip dan negatip dalam setiap tindakan. Misalnya ketika pikiran positip bilang:" Yuk kita mulai kerja", si pikiran negatip ngomong: "Ah, ntar aja. Lagi enak kongkow2 nih.."

Kedua pikiran itu, positip dan negatip sama kekuatannya. Jadi kadang si positip menang, kadang si negatip yang menang. Lha kalau kekuatan mereka seimbang, bagaimana kiatnya agar pikiran positip bisa selalu menang?

Nah, di sinilah karet gelang berperan. Caranya, setiap kali si setan atau pikiran negatip melintas di benak, jepretkan karet gelang merah yang ada di pergelangan tangan kiri kita. Lakukan begitu, setan lewat..., jepret pergelangan tangan kita. Setan lewat lagi..., jepret lagi, begitu seterusnya. Lama2 bawah sadar kita akan merekamnya sebagai sesuatu yang harus dihindari, karena kalau tidak, tangan kita bakal kejepret dan…, sakit lah yauw.

Silahkan dicoba. Awalnya pasti deh akan banyak garis merah di tangan gara2 kena jepret melulu, saking banyaknya setan lewat, saking banyaknya pikiran negatip di benak. Dan pikiran negatip itu misalnya: malas, menunda nunda, malu malu, curiga, ragu ragu, sombong, minder, cemburu, takut, iri, dendam, cuek, pesimis, marah, berprasangka, meremehkan dan masih banyak lagi…

Jurus mengusir setan dengan jepretan karet gelang ini cukup jitu lho. Setan malas dsb..., ngacir!

Tidak hanya itu, karet gelang bisa juga jadi juru selamat. Saya punya pengalaman yaitu saat saxophone yang sedang saya mainkan tiba2 mengalami trouble, putus pernya. Untung saja ada karet gelang. Jadilah si karet gelang itu untuk sementara berperan sebagai pengikat sekaligus menggantikan fungsi per yang putus. Ya, berkat jasa si karet gelang, saxophone bisa ngeper lagi dan permainan bisa terus berlanjut. Bayangkan kalau tidak, wah..., berabe.

Gitu deh…

Wednesday, May 6, 2009

Mikir...


Ini patung "The Thinker", sang pemikir. Pasti deh dia lagi mikir: "Kapan ya gue bisa main saxophone". He he...

Demo


Demo anti rokok (no tobacco) sih boleh2 saja. Tapi jangan anti saxophone lho...

(Wah kalau jari2 dijerat kayak gitu, gimana dong main saxophonenya?)
Piye Jal?

Tuesday, May 5, 2009

Baby Sax..., timang2


Saxophone itu kayak baby, perlu ditimang dan disayang. (Tapi kagak perlu diberi minum ASI lho. He he...).

Gitu deh...

Sunday, May 3, 2009

Hitam itu..., is beautiful


Dominan hitam. Ya…, itulah kesan yang paling menonjol di blog ini. Saya memang penggemar berat warna hitam. Menurut saya hitam itu lambang Keanggunan (Elegance), Kemakmuran (Wealth), Kecanggihan, Power dan Seksualitas. Ini tidak beda dengan kesan saya terhadap saxophone nan cantik itu, yakni: elegan, canggih, jantan, berselera, sensual, dan seterusnya, dan sebagainya, dan lain2.

Wis tho pokoknya hitam itu…, is beautiful. Dan saxophone..., ca'em juga lah yauw.

Gitu deh...

Friday, May 1, 2009

Belajar saxophone..., enak


Belajar saxophone sambil diiringi orgen...., wih, enak tenan. Tiga lagu sudah dilahap, tanpa terasa.

Mau?

Kumpul..., wow rame


Berempat saja sudah seru, apalagi kalau para sax mania sudah kumpul semua..., wow rame deh.

Biarpun Kakek..., tetap gaya


Tidak hanya noni2 ataupun para papi yang boleh keren, beraksi dan bergaya dengan saxophone. Teman kita yang kakek ini juga tak mau kalah gaya lho...

Saxy Girls


Ini potret sebagian adik2/teman2 kita. Mereka semua cantik. Udah cantik..., pintar main saxophone lagi. Wis jan..., keren abis dah.

SBY tiup saxophone?


Kirain ini pak SBY, ee..., ternyata mas Yudha yang sedang belajar meniup saxophone. Ditangannya, saxophone itu jadi terlihat mungil. Kita sampai bingung, ini saxophonenya yang terlalu mini ataukah beliaunya yang kelewat maxi. He he...

Wow..., papi keren


Ini potret teman kita yang sedang belajar saxophone sembari ditungguin oleh sang putri. Si bocil itu pasti mbatin, wihhh...., keren juga papi gue.

Gitu deh...