Lokasi Pengunjung Blog

Saturday, September 26, 2009

Ahli Gigi..., hi hi hi


Ahli gigi atau tukang gigi ini adalah profesi jadul, sudah ada sejak jaman dulu. Plangnya ya begitu itu, bergambar gusi yang sedang memamerkan sederet gigi. Dulu sih kita cuek dengan hal2 kayak gitu, maklum kita punya gigi masih sehat dan kuat kala itu. Tapi seiring waktu ternyata gigi2 kitalah yang paling duluan keropos, satu demi satu berguguran.

Tapi berkat jasa si Ahli Gigi, sekarang masih bisalah kita menebar senyum maniseee. Dan meskipun gigi ini imitasi, tapi senyumnya, asli lho! Hi hi hi..

Dan berkat si ahli gigi ini pula, kini main saxophone lancar lagi. Lho, apa hubungannya? Soalnya Mouth P kini bisa "stabil" terpegang oleh gigi itu, tak lagi "mrucat mrucut", goyang kanan goyang kiri.

Gitu deh...

Friday, September 25, 2009

(Artikel selingan): TEH HITAM, BIKIN Mr.P KERAS KEPALA

Lurs, ini ada tulisan menarik tentang teh hitam, buah pena (buah keyboard?) Sdr. Dharnoto yang dimuat di majalah Intisari edisi September 2009. Lho, apa hubungannya dengan saxophone? Ya kagak ada hubungannya. Namanya juga..., selingan.

Judul: "TEH HITAM, BIKIN Mr.P KERAS KEPALA"

Rajin minum teh hitam diakui bisa mencegah dan mengobati diabetes mellitus sebab ia bisa berfungsi sebagai pengganti insulin. Dampak lanjutannya, tentu saja masalah gangguan ereksi dan ejakulasi bisa ikut membaik. Mirip kata pepatah, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Kesegaran teh telah dikenal di China sejak 3000 SM, pada zaman kaisar Shen Nung. Sedang di Jepang merebak sekitar abad ke 12 - 14, pada masa Kamakaru. Rohayati Suprihatini, pada situs Pusat Penelitian Teh dan Kina, Bandung, menulis bahwa teh hitam merupakan jenis teh yang paling banyak diminum oleh bangsa2 di dunia. Dari total konsumsi teh dunia pada 2007 yang mencapai 3,4 juta ton, 69% nya berupa teh hitam.

Dibilang teh hitam lantaran warna daunnya menjadi hitam setelah teroksidasi. Padahal, saat diseduh warna airnya kemerahan, maka disebut juga teh merah. Hingga kini, diyakini teh hitam lebih teroksidasi dibandingkan dengan teh hijau, teh oolong, ataupun teh putih. Hebatnya, beda dengan jenis teh lainnya, rasa teh hitam bisa awet sampai beberapa tahun.

Harus muda dan utuh

Teh hitam dibuat dari pucuk daun teh segar, yang dibiarkan layu sebelum digulung. Lalu dipanaskan dan dikeringkan. Mengapa harus pucuk daun teh muda dan utuh? Karena masih optimal mengandung komponen bioaktif teh, yakni polifenol yang senyawa dominannya adalah catechin.

Menurut Archieve of International Medicine, kemampuan polifenol menangkap radikal bebas mencapai 100 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin C dan 25 kali lebih efektif dibandingkan dengan vitamin E. Pusat Jantung Nasional RS Jantung Harapan Kita, Jakarta (RSJHK) juga pernah memaparkan hasil penelitiannya bahwa catechin dalam teh hitam mampu melawan penyakit degeneratif. Sedangkan senyawa theaflavin dalam teh merupakan senyawa antioksidan, antikanker, antimutagenik, dan antidiabetes.

Bagaimana kekuatan itu terbentuk? Dalam proses fermentasi yang dilakukan terhadap teh hitam, antioksidan catechin berubah menjadi theaflavin yang menyebabkan rasa teh hitam menjadi segar dan kemerahan. Setelah perubahan itu, sepak terjang theaflavin sebagai antioksidan setingkat bahkan lebih andal ketimbang catechin sendiri.

Pada 2003, Prosenjit dan Sukta membuktikan, daya sergap theaflavin terhadap radikal bebas lebih hebat dibandingkan dengan epigallo catehcin (EGCG), salah satu jenis catechin. Malah digunjingkan, theaflavin mampu meningkatkan antioksidan alami dalam tubuh. Satu hingga dua cangkir teh hitam per hari juga bisa menghambat penimbunan kolesterol sampai 46%. Sedangkan empat cangkir teh hitam berkhasiat menekan sampai 69%.

Berkah penderita diabetes

Teh hitam juga diyakini mampu menjadi sumber bahan pangan alami bagi para penderita diabetes, terutama dalam kapasitasnya untuk menaikkan aktivitas insulin. Penelitian Departeman Pertanian Amerika Serikat (USDA), yang dipublikasikan dalam journal Agric Food Chem 2002, menunjukkan kemampuan teh hitam dalam meningkatkan aktivitas insulin melebihi teh hijau dan teh oolong.

Bahkan, penelitian USDA’s Agriculture Research Service, Beltsville membuktikan teh hitam mampu menaikkan efektivitas insulin sampai 15 kali, sehingga teh hitam sangat bermanfaat untuk mengatasi diabetes dan berbagai komplikasi yang diakibatkannya, termasuk terjadinya katarak, impotensi, dan ejakulasi dini.

Penelitian Wang Dongfeng (1996) juga menunjukkan manfaat teh dalam mengobati diabetes. Hasil penelitian tersebut menyatakan kadar polisakarida (CTPS) pada teh berpengaruh nyata terhadap pengurangan gula darah dan meningkatkan kekebalan tubuh.

Polisakarida pada teh memiliki karakteristik sebagai berikut: berberat molekul 107.000; dapat terdegradasi pada pH antara 5,0 - 7,0; larut dalam air panas; dan tidak larut dalam pelarut organik.

Pada manusia sehat, teh hitam mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan meningkatkan kadar insulin. Oleh karenanya, teh hitam mampu mencegah terjadinya penyakit diabetes mellitus pada mereka yang berisiko tinggi terkena, baik akibat faktor genetik maupun pola hidup, khususnya pola makan.

Pada Februari 2008, Aging Cell Journal menerbitkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti di bawah pimpinan Graham Rena, dari Neurociences Institute, Ninewells Hospital and Medical School, University of Dundee, Skotlandia. Dunia kesehatan terhentak oleh hasil studi ini. Disebutkan, theavlin dan tearubigin dari teh hitam dapat meniru kerjaa insulin dalam mengendalikan diabetes. Theaflavin yang diidentifikasi meniru kerja insulin tersebut adalah teaflavin 3 - O - gallate, theaflavin 3’ -
O - gallate, dan theaflavin 3,3’- O - gallate.

Membantu ereksi

Para diabetisi sepertinya memang bisa berharap banyak pada teh hitam. Begitupun penderita penyakit komplikasinya, seperti impotensi atau ejakulasi dini. Seperti diketahui Low Density Lipoprotein (LDL) adalah kolesterol jahat yang menumpuk di dinding pembuluh darah koroner atau otak. Gumpalan ini membutuhkan radikal bebas untuk mengubahnya menjadi karat lemak aterosklerosis. Karat lemak ini yang bakal menyumbat pipa pembuluh darah jantung, otak, ginjal, mata, atau organ tubuh lainnya.

Selain dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke, pada penderita diabetes mellitus karat lemak juga bisa menyumbat pembuluh darah yang amat kecil, seperti pembuluh darah mata dan organ vital lelaki. Maka, yang amat ditakuti kaum diabetesi adalah penyakit kebutaan dan disfungsi ereksi.

Nah, theaflavin menyokong terbentuknya pasukan antioksidan alami dalam tubuh. Antioksidan ini pula yang bergerilya menghambat oksidasi gerombolan kolesterol jahat itu. Akibatnya, gerombolan itu gagal membentuk karat lemak. Pasokan darah pun akan mengalir lancar tanpa gangguan sampai ke tujuan.

Penelitian terhadap “prajurit komando” theaflavin ini dilakukan beberapa negara dalam waktu berbeda. Di Rotterdam, Belanda, telah diobservasi peran theaflavin dalam menurunkan tingkat keparahan aterosklerosis aortic. Di AS, suatu studi di Boston membuktikan, mereka yang setiap hari minum secangkir teh hitam (200 - 250 ml) atau lebih, terancam resiko serangan jantung 50% dibandingkan dengan yang tidak minum teh.

Orang Jepang tak mau kalah. Seribu orang mengaku, kadar kolesterol di tubuh mereka semakin berkurang ketika semakin sering menenggak the. Bahkan, pakar neurology Toholu University School of Medicine, Dr. Yoshikazu Sata, menekankan pentingnya antioksidan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah dan mencegah stroke. Pendapat ini diperkuat Dr. Ralph Sacco dari Nothern Manhattan Stroke Study di Columbia Presbyeterian Medical Center, New York. Ralph menyatakan, teh hitam mampu mencegah penyumbatan arteri.

Jika pembuluh arteri telah bebas hambatan, apa manfaatnya bagi para lelaki? Berarti darah dengan lancar mengalir dari arteri pudenda interna menggelontor masuk ke tiga bagian dari penis, yakni korpus kavernosa kiri kanan dan korpus spongiosum. Yang ke korpus kavernosa kiri kanan masuk melalui arteria kavernosa atau arteria bulbouretralis. Dengan lancarnya aliran darah itu, lancar pula proses ereksi Mr. P.

Arteria yang memasuki korpus kavernosa lalu bercabang cabang menjadi arteriol2 helicina yang bentuknya berkelok kelok pada saat penis lembek atau tidak ereksi. Pada keadaan ereksi, arteriol artertiol helicina mengalami relaksasi atau pelebaran pembuluh darah, sehingga aliran darah bertambah besar atau cepat, kemudian berkumpul di dalam rongga2 lakunar atau sinusoid. Rongga sinusoid membesar sehingga terjadi ereksi.

Penulis: Dharnoto, di Tangerang
Intisari September 2009.

(Terlepas dari bener apa tidak, kan sudah disebut sumbernya Intisari. Jadi kalau udah dimuat majalah beken, ya boleh 80% percaya gitu. Alias bukan isapan jempol. Ngisep jempole dewe dewe lho, dan bukan Mr P lho...)

Gitu deh...

Monday, September 21, 2009

Cokelat, enak gila

Kalau cinta sudah melekat, tai kucing pun rasa cokelat. Begitulah sepenggal syair lagu ciptaan almarhum Gombloh.

Cokelat telah menjadi salah satu rasa yang populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, permen cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta.

Tapi bagaimana sih persisnya rasa cokelat itu, hingga sekarang orang masih sulit mendefinisikan. Dalam bukunya Kaisar Cokelat (Emperors of Chocolate), Joel Glenn Brenner menggambarkan riset terkini tentang rasanya. Menurutnya rasa cokelat tercipta dari campuran 1.200 macam zat, tanpa satu rasa yang jelas-jelas dominan. Yang pasti bagi kita rasa cokelat itu …, enak gila. Gitu loh.

Ingat saja saat kita melahap sepotong permen cokelat. Lemak dari cokelat tersebut akan lumer di dalam mulut. Lumernya lemak kokoa itu menimbulkan rasa lembut yang khas di mulut. Dan riset terakhir mengindikasikan bahwa lelehnya cokelat di dalam mulut meningkatkan aktifitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktifitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut…

Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida, yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah.

Namun bagi hewan tertentu seperti kuda, anjing, burung kakak tua, tikus-tikus jenis kecil dan kucing (khususnya anak kucing), cokelat adalah racun, karena metabolisme tubuh mereka tidak dapat mencerna kandungan teobromin secara efektif. Bila mereka diberi makan cokelat maka kandungan teobromin akan tetap berada dalam aliran darah mereka hingga 20 jam, akibatnya hewan-hewan ini mungkin akan mengalami epilepsi dan kejang-kejang, serangan jantung, pendarahan internal, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Dan cokelat ternyata sudah dikenal orang sejak lama lho. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, Honduras sekitar 1100 -1400 tahun SM.

Gitu deh…

(Meskipun Mouthpiece Saxophone itu bukan cokelat, tapi di dalam mulut juga meningkatkan aktifitas otak dan debaran jantung yang lebih kuat daripada aktifitas yang dihasilkan dari ciuman mulut ke mulut. Jadi kalau tidak ada bibir untuk dicium, makanlah sepotong cokelat. Tidak ada cokelat, mainkan saja saxophone, tralala dan trilili, ditanggung..., enak gila!).

Thursday, September 17, 2009

Evolusi si Suling Bambu

Suling bambu seperti yang sering kita lihat dipakai orang untuk mengiringi Dewi Persik kala menyanyi dangdut sembari goyang2 itu bisa kita golongkan sebagai alat musik tiup model jadul alias “primitif”. Ya, suling bambu model begitu, dengan 6 lubang pengatur nada itu sudah dikenal orang sejak jaman baheula…

Namun lain dangdut lain pula musik keroncong. Suling yang dipakai oleh kedua jenis aliran musik itu berbeda. Kalau dangdut, sulingnya suling bambu, maka keroncong menggunakan suling alias flute moderen berbahan metal. Moderen dalam arti tombol2 pengatur nadanya sudah sangat lengkap, sehingga dengan satu alat itu saja segala tangga nada bisa dilayani, tidak perlu gonta ganti suling setiap kali nada dasar berganti. Tidak perlu repot gitu loh…

Untuk sampai pada moderennya itu, flute harus melalui perjalanan panjang. Berangkat dari model semacam suling bambu, dengan 6 lubang nada, kemudian beberapa orang menambahkan dan melengkapi lagi dengan lubang ini dan lubang itu.

Tahun 1670 seseorang menambahkan flute dengan satu kunci nada, sehingga jumlah kunci nada menjadi 7 buah.
Tahun 1722 Quantz menambahkan lagi satu kunci nada, yakni kunci nada C#.
Tahun 1726 ditambahkan lagi oleh Quantz kunci nada yang lain, yaitu nada D#.
Tahun 1760 kunci nada G# dan B-flat, ditambahkan oleh Florio, Gedney, serta Potter,
pembuat flute dari London.
Tahun 1782, J.H. Ribock menambahkan kunci C.
Tahun 1800, tombol kunci B-flat ditemukan.
Tahun 1810, George Miller dari London, mulai membuat flute dari bahan metal. (Sebelumnya flute terbuat dari kayu).

Perkembangan flute tidak berhenti sampai di situ, tapi masih terus berkembang hingga sampai pada apa yang disebut era Boehm.

Dan flute dengan Boehm System itu kemudian menginspirasi terciptanya Saxophone.

Gitu deh…

Tuesday, September 15, 2009

NGEDOT


Ini satu lagi potret lawas. Terlihat seorang bayi yang sedang "ngedot" minum susu (atau teh?) di pangkuan bapak ibunya. Dan bayi itu ternyata ya saya sendiri. Pantesan saya sekarang suka ngemut n nglamut mouthpiece, lha wong sejak bayek sudah biasa "ngedot".

Gitu deh...

Sunday, September 13, 2009

Mas Didik, teman kita


Bukan karena “berdasi” maka mas Didik teman kita hari itu merasa hepi, tapi karena beliau “berhasil” mendapatkan dan bisa memainkan trumpet yang telah lama diidamkan. Ya, semua kita pun bakal bahagia, sebahagia yang dirasakan oleh mas Didik, ketika suatu keinginan sederhana kita, yaitu ingin bisa bermain trumpet ataupun saxophone bisa terwujud.

Padahal main trumpet ataupun saxophone itu gampang lho….

Gitu deh…

Tuesday, September 8, 2009

HARMONIKA KU


Tak diduga tak dinyana, dari tumpukan album foto lawas saya temukan sebuah potret hitam putih bergambar sosok bocah yang sedang main harmonika. Bocah lanang itu berbaju putih model kelasi, bercelana pendek dan bersepatu pantofel, tanpa kaos kaki. Kakinya terlihat kurus dan wajahnya..., jelek. Celakanya, wajah jelek itu ternyata milik saya sendiri. Ya, itu ternyata foto saya kala kira2 usia Taman Kanak2. Dan saya sendiri sekarang baru ingat bahwa sekecil itu sudah bisa memainkan harmonika. lagunya sebangsa "Silent Night" dsb.

Jadi ya pantas saja kalau kemudian sesudah kawak begini saya keranjingan alat musik tiup. Lha wong dari kanak2 sudah seneng main mulut, nyebul, nglamut ataupun ngemut.

Dan kayaknya harmonika cocok juga lho diberikan kepada kanak2, agar mereka mengenal musik. Begitulah kira2...

Anton Prihardianto.

Rumah Tiup,....Friendly


Oleh: Andreas Suraji, pengesax

Sesuai dengan namanya Rumah Tiup, tempatnya menyenangkan, ada keramahan disana sehingga buat saya yang kebetulan sering bertandang kesana untuk belajar meniup Saxophone serasa datang ke tempat "saudara". Namanya saja Rumah Tiup diruang utama tempat sharing dan belajar meniup Saxophone didesain mirip dengan "musium Alat Tiup".

Ya, buat saya yang menggemari Saxophone dan meniup sudah seputaran hampir dua tahun merasa keberadaan Rumah Tiup adalah perlu, bayangkan sejak saya membeli Saxophone kemudian Diajari Gratis sampai bisa membawakan lagu, dalam kurun waktu selama itu tentunya saya sendiri berlatih dirumah, bila ada kesulitan setiap saat bisa berkomunikasi, bisa lewat Telpon, lewat Blog atau datang langsung ke rumah Tiup.
Keberadaan Rumah Tiup adalah sangat perlu untuk memaintained kita bermain saxophone.

Jujur saya akui, bahwa kalau kita sudah 'dianggap' bisa membawakan lagu dengan benar pasti kepingin 'Tampil' Nah,....Rumah Tiup punya tempat untuk 'uji kebolehan' tampil membawakan lagu dengan Saxophone di Cafe Resto Taman Hek. Bravo buat Mas Anton dan mBa' Tina yang selalu kompak memasyarakatkan Saxophone dan alat Tiup lainnya.

Monday, September 7, 2009

YANAGISAWA SAX ALTO A4 1270132


Inilah tampang si YANAGISAWA SAX ALTO A4 1270132 itu.

KETERANGAN SUSULAN:
SOLD OUT TGL 11/09/09

YANAGISAWA ALTO SAXOPHONE, dijual

Ini hari saya mendapatkan beberapa barang yaitu: Trumpet Bach, Flute Armstrong, Saxophone Selmer Mark VI no.seri 191690 tenor dan Saxophone Yanagisawa A4 no.seri 1270132 alto. Semua itu adalah barang bermutu dan biasa dipakai oleh para pemain profesional. Saya sendiri heran, hari gini masih bisa mendapat barang "langka" seperti itu...

Kalau mengikuti kata hati, penginnya mengkoleksi semuanya itu. Soalnya barangnya keren sih. Tapi kali ini tidak demikian. Saya ingin melepas beberapa diantaranya yakni: Trumpet, Flute dan Sax Alto Yanagisawa.

Dan Yanagisawa alto saxophone no.seri 1270132 warna gold itu buatan sekitar tahun 1969, sejaman dengan Selmer Mark VI. Meskipun kini umurnya sudah 40 tahunan, namun kondisinya masih sangat terawat. Dipakainya enak dan suaranya, wow..., merdu.

Tertarik? Silahkan menghubungi bu Tina di Telp. 021 8411717, 08161439838, 02199136199, 02192708255.

Gitu deh...

TRUMPET SELMER BACH, dijual


Hari ini ada masuk barang berupa trumpet merk Selmer Bach. Warna silver, kondisi nyaris seperti baru. Wis tho, pokoke apik tenan. Berminat? Silahkan hubungi bu Tina di Telp. 021 8411717, 08161439838, 02199136199, 02192708255

Gitu deh...

KETERANGAN SUSULAN:
SOLD OUT tgl 11/09/09

Sunday, September 6, 2009

Not Pertama, Do, Lalu Re, Dst.

Dulu ketika saya SD, pak guru dengan telaten mengajari not do re mi. Selalu, setiap belajar lagu, not angkanya dulu yang dinyanyikan. Murid sekelas beramai ramai menyanyi dengan menyebut not2 angka itu. Setelah tahu bagaimana lagunya, setelah kita bisa berlagu, baru kemudian lagu itu diberi kata2, dikata katai. Gurunya sih biasa saja, tapi itu lho, cara mengajarnya saya suka.

Ada pula ketika itu kegiatan extra kurikuler yaitu drum band. Saya kebagian pegang belira, yaitu alat musik sebangsa gambang, mainnya dibopong sambil dipukuli. Alat itu inventaris milik sekolahan, tidak bisa dibawa pulang. Apa boleh buat, dirumah terpaksa latihan menggunakan simulator, menggunakan alat bantu, yaitu orek2 an gambarnya, gambar belira dikertas bekas koran.

Belira asli tidak bisa dilipat lipat, tapi yang ini bisa. Lha wong cuma gambar dikertas, jadi ya bisa dilipat dan di untel2. Tiap ada kesempatan untelan kertas dibuka lebar, digelar, siap dipakai untuk latihan, pra pagelaran.

Lantaran yang dipukuli atau ditabuh bukan benda yang sebenarnya, tapi cuma gambar, maka bunyinya ya cuma klothak klothek gitu, tidak berbunyi ting tang ting tong sebagaimana belira aslinya. Begitupun hati ini sudah seneng ngudhubilah.

Demi suksesnya latihan, mulut inilah yang kemudian mewakili bunyi notasinya. Sol mi, re do re do, sol la si do si la sol si..., dst. Lagu "Halo2 Bandung" dibunyikan notnya saja, tanpa kata2..., tanpa sesumbar.

Terbiasa dengan cara begitu akhirnya benak ini dapat merekam otomatis, not2 solmisasi setiap lagu. Ya, otomatis saya bisa mengenal solmisasinya tak peduli apa judul ataupun syair lagu itu.Bahkan suara sepatu kuda pun terdengarnya bukan lagi duk tik dak tik duk, melainkan do mi sol mi do..., gitu.

Itu semua terjadi dulu kala, ketika teh manis belum model dibotoli, dan ketika semua ayam masih kampungan belum ada ayam negri; ketika saya masih suka kluyuran nonton panggung hiburan di pasar malem Sekatenan.

Gitu deh...

Anton.

Belajar Musik Meningkatkan Daya Ingat

Suatu hasil studi baru dari Kanada, menunjukkan anak-anak muda yang mengambil mata pelajaran musik, mempunyai memori yang lebih baik dibanding yang tidak mengambil pelajaran musik.

Hasil studi yang dipublikasikan di situs resmi Jurnal Otak, menunjukkan setelah satu tahun pelatihan pelajaran musik, anak-anak yang mengikuti pelatihan tersebut menunjukkan peningkatan dalam daya ingat mereka, dibanding sebelum mereka mengambil kelas musik.

"Riset menunjukkan, jika kamu mengambil pelajaran musik, otakmu akan membangun jaringan ingatan dengan cara yang berbeda dibandingkan jika kamu tidak mengambil pelajaran musik," urai Laurel Trainor, profesor psikologi, neuroscience dan perilaku dari Universitas McMaster, Hamilton, Ontario.

"Ini adalah studi pertama yang menunjukkan perkembangan otak dari anak-anak yang mengikuti pelatihan musik selama satu tahun dan anak-anak yang tidak mengikuti pelatihan tersebut," ungkap Trainor, yang memimpin studi tersebut.

Studi itu dilakukan dengan cara, selama satu tahun mengadakan pelatihan dengan berbagai mata pelajaran, mereka mengambil empat model pengukuran yang dibagi dalam dua kelompok dengan usia antara empat dan enam tahun, yang mengambil pelajaran musik dan yang tidak mengambil pelajaran musik dalam pelatihan tersebut. Dan dalam waktu singkat, sekitar empat bulan, terjadi perubahan yang signifikan pada kedua kelompok anak-anak tersebut.

Anak-anak yang mengambil mata pelajaran musik, dalam suatu tes diminta untuk membeda-bedakan keselarasan, irama dan nyanyian dan tes daya ingat, yang mana sebelumnya mereka diperdengarkan satu rangkaian angka-angka, mengingatnya dan mengulanginya kembali.
Tainor mengatakan, dari studi sebelumnya, diperlihatkan anak-anak yang lebih tua usianya yang mengambil mata pelajaran musik, mempunyai peningkatan lebih besar pada prestasi IQ dibanding anak-anak yang mengambil pelajaran drama. Ini adalah studi pertama untuk mengidentifikasi untuk pengukuran kemampuan dasar anak-anak tersebut.

Dari hasil tersebut disimpulkanlah bahwa musik membawa perubahan pada kemampuan daya ingat, matematika, dan IQ anak-anak. Karena itulah disarankan agar memperbanyak pelajaran musik pada anak-anak.

Untuk kita yang tua2 gimana? Ya sama saja, musik bikin…, hidup lebih hidup.
Gitu deh…

(Dari berbagai sumber)

Friday, September 4, 2009

Ini Lagu "THE END OF THE WORLD"


Semalam bersama dengan Mas Andre, Mas Razie, Mas Wawan, Mas Bendoe, Mas Bayou, kita melantunkan lagu "The End of The World" ini. Diiringi orgen berirama Slow Rock. Wis jan..., enak tenan.

Tuesday, September 1, 2009

Ini Lagu "DESAFINADO"


Mainkan lagu Desafinado buah karya Antonio Carlos Jobim ini dengan saxophone. Dan silahkan dengarkan di Youtube, betapa merdunya Stan Getz melantunkannya. (Stan Getz bermain dengan Sax Tenor).