Lokasi Pengunjung Blog
Tuesday, August 25, 2009
SANTAI GITU LOH
Bermain trumpet ataupun saxophone itu tidak harus ngotot, tegang dan kaku, tapi bahkan bisa bergaya "moonwalked" ala Michael Jackson. Santai gitu loh...
(Gambar karya David Garibaldi).
Saturday, August 22, 2009
JANGAN DITIRU...
Saxophone, umumnya mempunyai 3 bagian yaitu: neck, body dan bell. Bagian body dan bell sudah saling terkait menjadi satu dan tak bisa dilepas, sementara bagian neck bisa dibongkar pasang alias bisa dipasang dan dilepas lagi dari body. (Neck adalah bagian dimana mouthpiece berada).
Nah, karena neck atau leher saxophone itu bisa copot (dari body), maka "dilarang keras" membawa atau menenteng saxophone dengan hanya memegang bagian neck atau lehernya itu saja. Resikonya adalah: neck bisa terlepas dari body dan jatuh dan peyok dan berantakanlah saxophone kita.
Jadi cara paling aman membawa saxophone adalah dengan memegang bagian body atau bagian bell. Sekali lagi, untuk alasan apapun, jangan pernah membawa atau menenteng atau mengangkat saxophone pada bagian lehernya.
Gambar di sebelah ini meskipun hanya untuk aksi berfoto, tapi jangan ditiru!
Gitu deh...
Wednesday, August 19, 2009
JEMBATAN KELEDAI
Dulu, di sekolah, banyak guru yang kadang memberikan cara-cara untuk memudahkan kita mengingat, atau kiat-kiat menghapal. Saya masih ingat bahwa “cara mengingat” itu kerap di sebut sebagai “jembatan keledai”. Seperti misalnya untuk mengingat secara berurutan ke tujuh warna warni pelangi, kita bisa menggunakan kata singkatan: mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu). Atau misalnya untuk memecahkan soal perkalian seperti ini:
11 x 11 = 121
21 x 11 = 231
12 x 11 = 132
34 x 11 = 374
36 x 11 = 396
63 x 11 = 693
dst.
Soal perkalian seperti diatas dapat dengan mudah kita selesaikan dengan menggunakan “jembatan keledai” alias jembatan pengingat, yaitu: dua angka yang dikalikan sebelas, hasilnya sama dengan bilangan kedua angka itu yang mengapit jumlah kedua angka. Jadi misalnya 21 dikalikan 11, hasilnya adalah 231.
Dan asal mula ungkapan "jembatan keledai" ini, menurut Papi Ray di majalah elektronik Papyrus, diambil dari bahasa Belanda: ezelbrug atau ezelbruggetje. Ezel - keledai, kuldi, brug / bruggetje - jembatan / jembatan kecil. Konon kata ini diambil dari ungkapan bhs Latin yang sudah biasa dipakai di jaman pertengahan.
Pons Asinorum (jembatan para keledai) dinamakan demikian, karena menurut pengamatan, agar keledai dapat sampai ke tempat seberang dia hanya memerlukan blabag atau batang kayu yang kecil, dan dengan jembatan kecil ini dia bisa sampai ke tujuan.
Dalam hal menghafalkan sesuatu, membuat kunci ingatan kepada apa yang harus diingat dapat ditolong dengan membuat "jembatan keledai ini". Istilah Inggris yang sekarang dipakai ialah mnemonic device, sarana untuk mengingat-ingat sesuatu.
Dengan jembatan keledai itu, menghafalkan sesuatu memang menjadi gampang. Tapi yang sulit justru mbikin jembatannya itu lho...
Namun ini ada satu jembatan keledai yang bakal memudahkan kita2 untuk menghapalkan manakala kita bermain saxophone (atau apapun alat musik) pada kunci nada dasar yang berbeda beda, pada nada dasar G, D, A, E dsb.
Cara mengingat perubahan nada dasar tersebut, seperti yang biasa saya praktekkan, adalah sebagai berikut:
Kunci nada dasar “C”, merupakan kunci nada yang “netral”, artinya tanpa tanda kres (#) ataupun tanda mol (b).
Kunci nada dasar “G”, merupakan kunci nada 1 kres. Dan nada yang “kena kres” adalah nada “si” (7).
Kunci nada dasar “D”, merupakan kunci nada 2 kres. Dan nada yang “kena kres” adalah nada “mi” dan nada “si” (atau 3 dan 7 atau mi, si).
Kunci nada dasar “A”, merupakan kunci nada 3 kres. Dan nada yang “kena kres” adalah nada “mi” dan “la” dan “si” (atau 3 dan 6 dan 7 atau mi, la, si).
Kunci nada dasar “E”, merupakan kunci nada 4 kres. Dan nada yang “kena kres” adalah nada “re” dan “mi” dan “la” dan “si” (atau 2 dan 3 dan 6 dan 7 atau re, mi, la, si).
Kunci nada dasar “B”, merupakan kunci nada 5 kres. Dan nada yang “kena kres” adalah nada “re” dan “mi” dan “sol” dan “la” dan “si” (atau 2 dan 3 dan 5 dan 6 dan 7 atau re, mi, sol, la, si).
Sedangkan,
Kunci nada dasar “F”, merupakan kunci nada 1 mol. Dan nada yang “kena mol” adalah nada “fa” (atau 4).
Kunci nada dasar “Bes”, merupakan kunci nada 2 mol. Dan nada yang “kena mol” adalah nada “do” dan “fa” (atau 1 dan 4 atau do, fa ).
Kunci nada dasar “Es”, merupakan kunci nada 3 mol. Dan nada yang “kena mol” adalah nada “do” dan “fa” dan “sol” (atau 1 dan 4 dan sol atau do, fa, sol ).
Begitu seterusnya (silahkan cari sendiri kelanjutannya, untuk nada dasar Fis dan Cis).
Gampang khan…
Sunday, August 16, 2009
METAL MOUTHPIECE, Persediaan Terbatas
Di chat box, Mas Alryan menanyakan tentang metal Mouthpiece. Dan inilah foto2nya. Ada dua jenis yang tersedia yaitu metal MP untuk Alto dan untuk Tenor. Warna Gold. Dengan MP metal ini, suara saxophone kita menjadi lebih keras, makin "berteriak" dan lebih "bright".
Harganya lumayan mahal sih, untuk MP alto 700 ribu sedangkan MP tenor Rp 800 ribu. Kalau naksir, silahkan kontak langsung ke Tante Tina di 021 8411717 atau HP 08161439838. Persediaan terbatas, jadi silahkan buruan...
Gitu deh...
Monday, August 10, 2009
MISTY, Anton on Saxophone
Suatu hari di Mall nan dingin dan sepi…
Ya, daripada kedinginan di Mall sepi, ayo nyebul wae. Dan beberapa lagu bisa kita dengarkan bersama lewat video yang di pojok kanan atas itu. Lagunya antara lain: Misty, Smoke Gets in Your Eyes, If, Killing Me Softly, dll.
Gitu deh…
Anton on Saxophone
Roby on Piano
MasRazie on video-shooting
Sunday, August 2, 2009
UJIAN, NGEMUT MOUTHPIECE
Ini cerita tentang pengalaman mbak Marintje saat ujian pelajaran saxophone. Kisahnya nih:
Kelar main, pengujinya nanya: "Kalau kamu punya murid saxophone, gimana kamu ngajarin mereka membentuk embouchure?"
Gue terangin sesuai teori: "Bibir bawah jadi landasan, gigi depan berfungsi memegang mouthpiece, bibir menutup. Posisi mouthpiece yang masuk mulut hanya seperempat bagian saja. Begitu, Sir!"
Trus kata pengujinya: "Teorinya bener, tapi tadi kamu mainnya ngga kayak gitu. Itu mouthpiece-nya hampir semua masuk ke mulut!!?" *gubraks*
Gitu deh…
Kelar main, pengujinya nanya: "Kalau kamu punya murid saxophone, gimana kamu ngajarin mereka membentuk embouchure?"
Gue terangin sesuai teori: "Bibir bawah jadi landasan, gigi depan berfungsi memegang mouthpiece, bibir menutup. Posisi mouthpiece yang masuk mulut hanya seperempat bagian saja. Begitu, Sir!"
Trus kata pengujinya: "Teorinya bener, tapi tadi kamu mainnya ngga kayak gitu. Itu mouthpiece-nya hampir semua masuk ke mulut!!?" *gubraks*
Gitu deh…
Subscribe to:
Posts (Atom)