Lokasi Pengunjung Blog

Thursday, March 17, 2011

YUK, MAIN SAXOPHONE


Tidak seperti yang terlihat, ternyata main saxophone itu cukup mudah. Beda dengan alatnya yang njlimet dan penuh tombol. Benda ini kalau sudah dipegang seolah lekat di tangan. Kalau sudah begitu, saxophone pun nurut saja. Mau ditiup lirih dia lirih dihembus keras dia lepas suaranya. Tidak ditiup, ya diam saja lah yauw….

Meski termasuk keluarga alat musik tiup kayu, tapi jarang dijumpai saxophone yang terbuat dari kayu. Saxophone dibuat dari kuningan mengingat sifatnya yang mudah dibentuk. Ada banyak macam saxophone namun yang paling santer disebut adalah saxophone sopran, alto, dan tenor. Yang sopran bentuknya lurus seperti yang dipakai Kenny G. Sedangkan golongan alto bentuknya sedikit melengkung seperti huruf "J". Jenis ini biasa ditiup oleh Dave Koz. Di atas alto ada saxophone tenor. Yang lebih besar lagi juga ada, saxophone baritone namanya. Penemunya Adolphe Sax dari Belgia, dipatenkan dan diproduksi massal tahun 1846.

Aslinya, suara saxophone itu halus dan lembut, sesuai dengan orkestra jaman itu. Namun, berhubung dalam perkembangannya dipakai sebagai pengiring musik dansa yang ingar bingar, mau tak mau saxophone harus ikut berteriak juga agar bisa didengar. Untuk itu lalu dilakukan modifikasi dengan membuat mouthpiece, sumber bunyi pada saxophone, menjadi lebih ramping dan lancip. Hasilnya, suaranya menjadi lebih keras, lebih wah.

Dalam perkembangannya, saxophone kemudian menjadi alat musik utama pada musik jazz. Tokoh-tokoh yang berkecimpung di situ bisa disebut misalnya John Coltrane, Charlie Parker, dan Stan Getz. Sekarang alat musik tiup ini sudah menjadi bagian dari hampir setiap jenis musik, mulai dari pop, reggae bahkan hingga dangdut.

DITIUP, JANGAN DIEMUT.

Kalau dibandingkan dengan alat musik tiup lainnya seperti flute, clarinet, oboe, ataupun bassoon, saxophone itu paling gampang dimainkan. Cara memainkannya sederhana saja, modalnya cuma do-re-mi. Karena hanya bermodalkan do-re-mi, maka dari mendengar lagu di teve kita sudah dapat menirukannya dengan persis plek. Dengan meniru saja sudah bisa, apalagi kalau paham not angka. Mahir dah. Makanya, bagi yang buta not balok tak perlu minder. Itu bukan halangan buat meniup saxophone dengan benar.

Cara mainnya begini: pegang bodinya, tangan kiri di sebelah atas, tangan kanan di sebelah bawah. Kedua jempol ditaruh di thumbrest, sedangkan jari lainnya di atas tombol yang sudah disiapkan. Setelah semua jari ada di tempatnya, mulailah tekan tombol key. Tekan satu-satu mulai telunjuk kiri, berikutnya jari tengah, dan jari manis. Kalau ditiup itu akan menghasilkan nada si – la – sol. Lanjutkan dengan tangan kanan, dari jari telunjuk dan berakhir di kelingking, itu akan menghasilkan nada fa – mi – re – do. Sekarang lepaskan tekanan satu per satu mulai dari bawah ke atas, do-re-mi-fa-sol-la-si, bolak-balik. Tekan, lepas, tekan, lepas, dan seterusnya. Tuh, ... sudah bisa 'kan?

Saking mudahnya, kita bisa berpantomim dulu dengan membayangkan memegang saxophone kalau sudah kebelet main tapi belum punya. Lalu lantunkan lagu: Ave Maria, Nderek Dewi Maria, ataupun Ayat-ayat Cinta. Juwita Malam, My Way, Happy Birthday, atau apapun lagu yang kita suka.

Kalau saxophone sudah di tangan, pelajaran pertama adalah meniup mouthpiece. Tut-tuuuttt ..., begitu cara meniupnya. Agar bisa bunyi, mouthpiece itu harus ditiup, jangan cuma diemut. Posisinya juga jangan sampai terbalik, sebab bibir akan terasa geli. Yang lihat ikut ikutan geli.

Selamat bersaxophone!

DIAJARI GRATIS.

Belajar saxophone gampang. Yang mungkin bisa bikin kita stres justru dimana sih kita bisa mendapatkan saxophone. Barangnya susah ditemukan, harganya mahal, gurunya langka, tukang reparasinya tidak kenal, dan segudang susah lainnya. Namun, jangan putus asa. Di Jakarta ada tempat yang khusus mengurusi dan menjadi gudangnya saxophone dan aneka macam alat musik tiup lainnya. Semua jenis dan semua merek ada, baru maupun bekas. Harganya miring, kondisinya prima dan digaransi. Hebatnya lagi, Anda akan diajari gratis…, sampai bisa!

Tempat yang dikenal dengan sebutan "RUMAH TIUP" dan berlokasi di kawasan Pasar Rebo Jakarta Timur itu memiliki misi memasyarakatkan saxophone. Targetnya mencetak seribu, dua ribu atau sebanyak mungkin penggemar dan pemain saxophone dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Pada gilirannya nanti akan membentuk klub penggemar dan pemain saxophone sebagai wadah bagi anggota untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.

Oleh: Yo. Anton Prihardianto

No comments: