Lokasi Pengunjung Blog

Friday, September 12, 2014

Kisah dibalik penemuan Saxophone

Mana yang lebih indah suaranya : klarinet kuningan atau klarinet kayu? Tentu banyak diantara kita yang mengira bahwa klarinet kuningan lah jang lebih unggul. Tetapi tidak demikian pendapat Adolphe Sax pada 170 tahun silam.

 “Pada alat musik-tiup tinggi rendahnya nada ditentukan oleh panjangnya kolom udara yang bergetar dalam bejana atau tabung instrumen itu. Bahan darimana tabung itu dibuat samasekali tidak mempengaruhi nada suara”. Begitulah asas pertama yang mendasari penemuan Sax. Suatu asas jang memancing ketidakpercayaan banyak orang.

Untuk membuktikan thesisnya itu ia membangun sebuah klarinet kuningan. Suaranya samasekali tidak berbeda dari klarinet kayu jang biasa digunakan waktu itu. Jadi bahan dasar dari tabung itu tidak menjadi soal, asal ukuran2nya sama. Selain itu dengan percobaan ini ia juga membuktikan bahwa peranan bahan pada alat tiup tidak sama dengan pada instrumen gesek. Pada biola misalnya, rongga badannya merupakan basis suara atau ruang resonansi yang memperbesar getaran tali2nya, sementara pada alat tiup bahan dasar tidak mempengaruhi warna suara.

Pertimbangan2 ini membawa Adolphe Sax kepada asas yang kedua. “Supaya kolom udara dalam tabung itu bergetar dengan bebas, maka pada instrumen tiup tabung itu semakin mendekati ujung haruslah semakin besar. Demikian juga mengenai lubang2 nadanya.

Kalau flute dan klarinet dimana2 pada tubuhnya sama besar, maka pada penampang tabung saxofon, pada bagian mulut hanya sebesar kurang lebih 2 milimeter dan kearah corong makin membesar hingga 10 kali lipat. Ini memberikan bentuk yang khas: bodi yang mengerucut, makin ke ujung makin menggembung. Tidak hanya itu, bentuk saxophone yang mengerucut dan juga bahan dasarnya yang kuningan membuat saxophone gampang dimainkan serta gampang dibuat dalam aneka ukuran, karena bahan kuningan sangat mudah dibentuk dan ditekuk-tekuk...

Adolphe Sax berumur 28 tahun ketika ia menemukan alat musik saxophone. Dan karena nama Saxophone itu diambil dari nama orang, maka menurut saya tidak bisa kemudian diterjemahkan dan ditulis sebagai saksopon..., harus Saxophone atau Saxofon atau Saxopon.

Wis ngono wae....

No comments: