Lokasi Pengunjung Blog

Tuesday, October 26, 2010

KOLEKSI KOK SAXOPHONE


Saxophone itu bukan sekedar benda artistik yang apik kala dipajang ataupun dikenakan seperti kulit macan, gading gajah, intan berlian, guci, motor Harley, mobil Jaguar dsb, namun dia alat musik tiup yang enak dimainkan dan suaranya merdu, yang mampu membuat kita jadi pintar (memainkan), membuat kita bisa terhibur dan menghibur. Sosoknya ringkas, tidak makan tempat. Irit, tidak makan listrik. Perawatannya pun gampang serta barangnya awet. Ragamnya banyak dan modelnya beraneka. Dia juga menjadi simbol kerukunan karena musik itu agawe rukun. Jadi patutlah kiranya saxophone itu dikoleksi. Ini miturut pendapat saya lho…

Dan beberapa kriteria saxophone yang dikoleksi diantaranya yang tua, bersejarah, langka, cantik, serta unik. (Selain saxophone juga dikoleksi alat musik tiup lain yang telah menjadi sumber inspirasi terciptanya saxophone, seperti misalnya flute, trumpet, clarinet, oboe, bassoon dll.)

Saxophone2 tua produksi sebelum atau tak lama sesudah PD II itu kebanyakan memiliki model yang bervariasi, sangat berbeda antara merek yang satu dengan yang lainnya dan ini cukup mengesankan. Kondisinya umumnya tidak mulus lagi tapi sudah penuh carut marut bekas jejak jari tangan, jejak kehidupan masa lalunya.

Saya justru suka dengan carut marutnya itu. Melihatnya, saya malah bisa berfantasi sesuka hati, mengarang-ngarang cerita pengalaman hidupnya. Mungkin saja diantara benda itu ada yang memiliki riwayat yang dramatis dan ironis. Mungkin saxophone tua itu pernah dipakai mengiringi pesta dansa-dansi para penguasa. Sementara mereka berpesta, sementara rakyat jelata dibiarkannya kleleran dan sengsara, kala itu...

Atau juga ada yang mungkin telah disalah gunakan, telah dimanipulasi sedemikian rupa oleh pemiliknya, seorang noni jelita keturunan Belanda. Jejak kasusnya masih bisa dilacak dari noda bekas lipstik yang belepotan menempel di piranti tiupnya. Rupanya piranti itu bukannya ditiup dengan benar tapi malah telah dikulum-kulum tidak karuan. Ada2 saja...

Dan kini sejibun saxophone2 tua itu telah terkumpul, terkoleksi. Ternyata lho, di tanah air kita tercinta ini banyak tersimpan alat-alat musik tiup peninggalan jaman Belanda. Selain yang sudah terkumpul itu, di luar sana tentunya masih ada banyak lagi. Persoalannya adalah, bagaimana membangunkan benda itu dari tidur panjangnya di sudut berbagai gudang di berbagai kota.

Ya, mereka itu perlu dibangunkan, dibangkitkan, disehatkan dan dipelihara agar dapat berperan kembali menyemarakkan dunia yang indah tiada tara ini, agar mereka dapat kembali berlagu tralala dan trilili menghibur hati…

Begitu kira2...

Anton Sax

No comments: