Lokasi Pengunjung Blog

Saturday, September 27, 2008

Main Saxophone..., amboi rasanya!


Ngesax, nyaxophone atau main saxophone, katanya sih mengasyikkan. Itu pancen ho’o! Lha wong baru dengar suaranya saja kita sudah senang, apalagi kalau bisa memainkan…, wow! Dan bagi yang keranjingan, seminggu tidak ngesax, rasanya setengah mati, persis orang ketagihan extasi.
---------------------------------------

Tahun-tahun berlalu, aneka panggung sudah dijajal. Mulai dari panggung hiburan di kampung hingga panggung hiburan di gedung. Dari acara kebaktian hingga acara hura-hura. Dari kemeriahan pentas ndangdut hingga di sepinya bilik rekaman. Dari acara wedding party yang selalu on time hingga acara TV yang no time. Dari mengiringi acara ibu-ibu arisan hingga mengiringi artis-artis kondang. Dan beraneka panggung tersebut ternyata memiliki rasa yang beraneka pula, di antaranya ketika:

Main bareng organ tunggal mengiringi ibu-ibu arisan.
Hampir semua ibu-ibu peserta arisan suka menyanyi. Mereka berebut giliran untuk tampil. Biasanya saxophone merangkap fungsi sebagai pemandu kapan lagu harus dimulai, atau mengingatkan melodi lanjutan yang mungkin agak terlupakan. Wow! Senang rasanya melihat keriangan di wajah para ibu itu.

Main bareng grup ndangdut di pelosok.
Justru di pelosok, para penyanyi ndangdut tampil gila-gilaan. Persisnya bikin kita tergila-gila. Mereka menyanyi sambil bergoyang seronok. Kita berada di dekatnya. Giliran harusnya nyebul, kita malah keasyikan nonton. Walah! Begitu acara selesai, seluruh pemain kembali ke pondokan. Pemandangan menjadi bertolak belakang. Si seronok tadi salin rupa menjadi emak-emak berdaster dengan wajah bertambal masker.

Main mengiringi artis kondang
Artis cantik bisa kita lirik-lirik. Kadang kita gandeng tangannya untuk membantunya naik-turun panggung. Dibalik panggung kadang kita malah dimintai tolong memasang kancing bajunya yang terbuka. Lontoooong…, e, tolooong !

Main di acara kebaktian.
Aneh tapi nyata. Meskipun lagunya belum kita kenal, namun jari ini seakan ada yang menggerakkan sehingga dapat menyelesaikan lagu itu dengan benar, bahkan ketika harus memainkan melodi pembukaannya. Amin.

Main di restoran.
Para tamu sibuk makan sambil ngobrol, kadang sambil tertawa cekikikan. Kita bermain di pojok ruangan. Bermain begitu saja, entah didengarkan entah tidak. Yang terang mereka kenyang duluan, kita nyusul belakangan.

Main di acara pesta
Di acara pesta dapat dipastikan kita bakal dijamu layaknya orang penting. Kalau acara itu di hotel, kamar ganti pasti disediakan dan segala keperluan diperhatikan. Sudah begitu dibayar mahal pula. Wow, enak tenaaaan !!!

Main mengisi acara TV
Jadwal shootingnya bisa molor ndak karuan. Buang-buang waktu!

Main mengisi rekaman suara.
Rasanya aneh, main di bilik tertutup, sendirian dengan headphone menempel dikuping. Kelewat dingin dan sepi.

Main di hotel.
Biasanya membawakan lagu seperti Fly Me To The Moon, The Girl From Ipanema, The Last Walts, La Paloma dan sebagainya. Main tiga hingga empat sesi. Tiap sesi rata-rata sembilan lagu. Satu group bertiga, ada piano, bas betot dan saxophone. Lagu terakhir..., Mabuk Lagi-Mabuk Lagi.

Seperti sudah dinyana, main saxophone memang asyik, membuat kita sumringah senantiasa. Wis jan, saxophone pancen enak...

Anton & Tina Sax
We love saxophone, the way they look and the way they sound.

No comments: