Lokasi Pengunjung Blog
Monday, September 15, 2008
Manggung...
Bayangkan, empat jam nge-sax (main sax) di panggung lobby dan bar hotel bintang lima. Main bertiga, bareng piano dan bas betot, tanpa penyanyi. Memang sih, main 4 jam tapi tidak nonstop. Ada istirahatnya 3 kali (total istirahat 1 jam).
Ada sekitar 28-30 lagu biasa dibawakan. Setiap lagu dimainkan tiga kali putaran. Putaran pertama, setelah intro, saxophone melantunkan keseluruhan bait lagu, dilanjut oleh piano, mengulang bait satu & dua. Pas refrain saxophone kembali beraksi, diteruskan piano di bait berikutnya. Putaran ke tiga, saxophone menyanyikan bait satu dan dua, refrain oleh piano, ditutup kemudian oleh piano & saxophone bersama-sama. Atau bisa juga dilakukan sebaliknya, piano memainkan seluruh lagu baru kemudian saxophone dst. Lha si pengebas (pemain bass) bertugas menjaga irama dan tempo.
Poro dulur tentu kenal dengan suara saxophone jenis tenor yang gedem, rada ngebas, dalam, berat dan mendesah. Ya itulah sax yang saya tiup..., sax tenor!
Dengan bodynya yang semok serta corongnya yang mengacung, benda itu membuat rasa makin macho aja. Belum lagi style kala kita meniup, bibir nglamut, jemari kiri mencet tombol atas, jari kanan nggrayangin body bawah, wah rasanya seperti lagi meluk sri dinda. Sehingga selesai berlagu, sering saya mengalami rasa kayak..., orgasme! Padahal ada sekian banyak lagu dimainkan, jadinya sekian banyak kali pula orgasmenya. He he... (Tapi ini jenis "I am coming" yang kagak pakai ah uh ah uh lho...).
Dan inilah persembahan beberapa lagu, spesial untuk poro dulur.
Sesi I lagu:
The shadow of your smile, if, smoke get o y e, are you lonesome t n, felling, yesterday, over the rainbow.
Sesi II lagu:
What a wonderful t n, the girl f ipanema, the bridge o t water, the last waltz, love letter i t s, the way we were, misty.
Sesi III
Memory, st on the shore, stranger i t night, vision, and i love u so, the autumn l, la paloma.
Sesi terakhir
Something, the end of t w, besame mucho, he'll have to go, killing me softly, this masquerade, vaya condios.
Silahkan menikmati sembari ngunjuk kopi, tequilla delele.
Wis jan, saxophone pancen enak...
Salam,
Anton Pri
(I love saxophone, the way they look and the way they sound)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Wah, makasih udah sharing ttg manggung solo sax... cuma kalo boleh nanya mas, ttg nada dasar lagunya itu suka2 kita ato sesuai sama penyanyi aslinya? makasih
Post a Comment