Lokasi Pengunjung Blog

Monday, October 13, 2008

Aneka Piranti Tiup

Perkara niup, ngemut, nyebul ataupun nglamut..., sudah tidak asing lagi bagi kita orang. Dari sejak bayek pun kita biasa begitu. Begitu lahir cenger, mulut kita langsung klamut-klamut..., nyusu. Lepas dari susu, jempol kemudian jadi sasaran, dan kitapun...,ngemut jempol. (Makanya jempol kini jadi paling gendut di antara jari lainnya gara2 diemut melulu. He he...).

Ya, membunyikan sesuatu dengan mulut sudah biasa kita lakukan sedari kecil. Rumah keong ditiup. Daun pisang digulung, lalu ditiup. Merang, batang padi dipotong, lalu ditiup. Bahkan sedotan limunpun iseng2 juga kita tiup dan e..., berbunyi. Semua "permainan" tiup2 an itu menimbulkan bunyi2an yang ternyata sangat menyenangkan hati.

Dalam perkembangannya, piranti tiup sumber bunyi itu dicoba disambung dengan batang berongga, panjang maupun pendek. Atau juga disambung dengan batang berongga dan berlubang kecil disekujurnya. Dengan adanya batang sambungan itu, berbagai nadapun dapat dihasilkan oleh piranti tiup itu. Jadilah kemudian yang semula sekedar mainan anak2 iseng itu menjadi aneka alat musik tiup seperti yang kita kenal sekarang.

Berbagai model piranti tiup sebagai sumber suara dapat kita sebut, di antaranya: piranti tiup bermodel corong kecil, kayak yang ada pada brassswind, trumpet, trombone dsb. Atau piranti bermodel buluh (reed), seperti pada saxophone, clarinet, oboe dan bassoon, serta model piranti tiup berupa lubang kecil, seperti suling, flute delele. Gitu...

No comments: