Lokasi Pengunjung Blog
Sunday, October 12, 2008
Saxophone "sisir"...
Piranti sumber bunyi alat musik tiup ada beragam. Ada yang berupa lubang tiup, berupa corong kecil, berupa mouthpiece dengan reed, atau reed dengan reed, bahkan ada yang berupa..., sisir dengan tas kresek! Berikut ini liputannya tentang alat musik tiup "sisir" itu yang ditulis oleh Sdr. Gede Mahendra.
Judul: Saksofon “Sisir”
Oleh: Gede Mahendra
Aku terhenyak… can’t say anything… not because there is something bad happen.. tapi kekaguman sama seseorang… aku bisa katakan dia.. Luar Biasa…
Saat ini pukul 10.17 malam aku lagi nonton Metro TV, Kick Andy… itu pun secara tidak sengaja.. aku melihat seorang seorang sedang memainkan music… mungkin emang keliatan biasa aja.. cuman saat kita tau alat music nya pake apa… mungkin kita ga akan percaya… modalnya cuman sisir 500 perak + plastik bekas doank… busyet dah… Tau ga… hasilnya itu bener2 kayak saksofonnya KENNY G… aku serius nie… Gila bener…
Unbelievable banget creativity of Human… emang batas kemampuan manusia itu ga jelas… tergantung gimana kita memanfaatkannya…
Dengan bermodalkan sisir dan kantong plastik, Frans Rumbinu mampu menirukan alunan saksofon bak Kenny G. Keahlian unik ini membawa Frans manggung di Belanda.
Bermain musik kadang tak harus menggunakan instrumen baku seperti gitar atau piano. Sejumlah barang di sekitar pun bisa menghasilkan alunan musik menarik. Dan Frans Rumbino memilih berkesenian dengan meniupkan sisir yang dimasukkan dalam kantong plastik. Bunyi yang dihasilkan mirip saksofon yang mendayu-dayu dan trombone yang bersuara sedikit lebih berat namun riang.
Tak heran, lelaki kelahiran Pulau Wundi di Kabupaten Biak, Papua, ini mampu menirukan alunan musik saksofon bak musisi dunia, Kenny G. “Alunan itu saya temukan dengan cara tak sengaja,” kata Frans dalam dialog bersama Bayu Sutiyono di Studio Liputan 6 SCTV, Jakarta, Ahad (27/7) pagi.
Awalnya, pria berusia 31 tahun itu menemukan “alat musik” unik itu saat menonton pertandingan sepak bola dalam Pekan Olahraga Daerah Papua di Jayapura. Saat itu, sebagian besar penonton melakukan berbagai cara untuk mendukung kesebelasan kesayangan mereka. Ada yang hanya berteriak maupun memainkan alat-alat musik. Namun, karena kala itu hanya ada sisir dan kantong plastik, Frans memanfaatkan kedua benda tersebut untuk mengeluarkan bunyi untuk menyemangati kesebelasan kesayangannya. Tak disangka, dari situlah ia mulai menyukai dan mendalaminya hingga dapat memainkannya dengan fasih.
Kendati begitu, Frans mengaku, bakat alam ini diperolehnya sebagai orang pantai. Sejak kecil, sembari mencari ikan ia biasa memainkan bunyi-bunyian ini dengan selembar daun atau kulit kerang. Namun, menginjak remaja dan menjadi penyanyi gereja, ia baru mencoba memainkan sisir dan plastik yang berfungsi menggantikan alat tiup saksofon. Sedangkan bunyi yang keluar dari kedua alat tersebut berasal dari paduan antara napas perut yang sudah terlatih dibantu dengan plastik.
Sejauh ini, Frans mengaku, bakat alamnya itu telah membawa rezeki tersendiri. Bermodalkan keahlian memainkan alat musik itu, kini Frans mampu menghidupi istri serta kedua anaknya di Jakarta. Bahkan, ia pun sempat manggung di sejumlah kota di Belanda. Tak hanya itu, sebuah surat kabar harian setempat sempat memuat kegiatannya selama pentas di sana. Itulah sebabnya, ia terus berusaha untuk mendalami keahliannya.
Agar lebih oke, pria berkulit gelap itu kini mengikuti kursus saksofon. Seperti yang lainnya, musisi yang juga mampu bernyanyi dengan baik ini berharap dapat masuk dapur rekaman. Namun, keinginan itu belum terwujud sekarang. “Saat ini, baru dilirik. Tapi, belum tanda tangan kontrak,” kata mantan petinju dan pesepak bola itu, tertawa.
(Catatan dari Anton: Dalam suatu acara ulang tahun gereja di Cijantung beberapa tahun yll, saya pernah bermain bersama beliau, sosok yang unik ini. Saya memainkan Tenor dan beliau bermain..., sisir. Walah....
Permainan "sisir" nya pancen luar biasa, bahkan Kenny G silahkan bengong. Dan yang terang, beliau tidak perlu repot2 mikirin gonta-ganti kunci nada. He he....
Beliau bukan satu2 nya, di India ada juga pemain "saxophone sisir" yang serupa).
Anton Pri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment